PARAGRAF / ALINEA
A.
Pengertian Paragraf/Alinea
Seseorang dapat
dikatakan pandai berbahasa jika tidak hanya dapat mengungkapkan gagasannya
dalam bentuk kalimat saja tetapi juga dalam
bentuk paragraf. Paragraf ialah kumpulan beberapa kalimat yang secara bersama-sama
mendukung satu kesatuan pikiran. (Rahayu Minto, 2007).
Pengertian
yang lebih umum paragraf merupakan unit terkecil sebuah karangan yang terdiri
dari kalimat pokok atau gagasan utama dan kalimat penjelas atau gagasan
penjelas. Paragraf yang baik minimal terdiri dari dua kalimat atau dua gagasan.
Dalam
paragraph terkandung satu unit pikiran yang didukung oleh semua kalimat dalam
kalimat tersebut, mulai dari kalimat pengenal, kalimat utama atau kalimat topik,
dan kalimat penjelas sampai kalimat penutup. Himpunan kalimat ini saling
berkaitan dalam satu rangkaian untuk membentuk suatu gagasan.
Panjang pendeknya suatu paragraph akan ditentukan
oleh banyak sedikitnya gagasan pokok yang diungkapkan. Bila seginya banyak,
memang layak jika alineanya sedikit lebih panjang, tetapi seandainya sedikit
tentu cukup dengan beberapa kalimat saja.
B. Unsur-unsur Alinea
1.
Kalimat Utama
(Topik)
Kalimat utama
atau pikiran utama yang menjadi dasar pengembangan sebuah paragraf.
Gagasan atau pikiran utama itu dapat dikembangkan ke dalam kalimat. Kalimat
yang mengandung pikiran utama disebut kalimat utama. Keberadaan kalimat
utama itu bisa di awal paragraf, di akhir paragraf maupun diawal dan diakhir
paragraf.
2.
Kalimat
Pendukung (Penjelas)
Kalimat penjelas gagasan yang
fungsinya menjelaskan gagasan utma. Gasasan penjelas biasanya dinyatakan ke
dalam beberapa kalimat. Kalimat yang mengandung gagasan penjelas disebut
kalimat penjelas.
3.
Kata Penghubung
dalam Kalimat
Kata penghubung
atau disebut juga konjungsi merupakan kata yang menghubungkan antara kata,
frasa, atau kalimat. Seperti kata dan,
serta, atau, sedangkan, padahal, tetapi, namun, dan lain sebagainya.
C.
Syarat-syarat
Alinea
1.
Kesatuan
Paragraf
Sebuah paragraf dikatakan mempunyai
kesatuan jika seluruh kalimat dalam paragraf hanya membicarakan satu ide pokok
,satu topik / masalah. Jika dalam sebuah paragraf terdapat kalimat yang
menyimpang dari masalah yang sedang di bicarakan, berarti dalam paragraf itu
terdapat lebih dari satu ide atau masalah.
2.
Kepaduan
Paragraf
Seperti halnya kalimat efektif, dalam
paragraph ini juga dikenal istilah kepaduan atau koherensi. Kepaduan paragraf
akan terwujud jika aliran kalimat berjalan mulus dan lancer serta logis. Untuk
itu, cara repetisi, jasa kata ganti dan kata sambung, serta frasa penghubung
dapat dimanfaatkan.
3.
Pengembangan
Alinea
Terdapat beberapa
metode pengembangan alinea, yaitu :
a.
Metode klimaks-antiklimaks
Merupakan
metode pengembangan gagasan mulai dari yang rendah ke yang paling tinggi.
b.
Metode pandangan
Metode
pengembangan gagasan dengan cara memandang sesuatu.
c.
Metode
perbandigan dan pertentangan
Pengembangan
gagasan dengan menunjukkan persamaan dan perbedaan objek.
d.
Metode analogi
Merupakan
metode pengembangan gagasan dengan membandingkan segi kesamaan dua hal berbeda.
e.
Metode contoh
Metode
pengembangan gagasan ini menggunakan sebuah contoh sebagai hal umum yang akan
dikembangkan.
f.
Metode proses
Sebuah paragraf dikatakan memakai metode
proses apabila isi alinea menguraikan suatu proses. Proses ini merupakan suatu
urutan tindakan atau perbuatan untuk menciptakan atau menghasilkan sesuatu.
Bila urutan atau tahap – tahap kejadian berlangsung dalam waktu yang berbeda,
penulis harus menyusunnya secara runtut (kronologis). Banyak sekali peristiwa
atau kejadian yang prosesnya berbeda satu sama lainnya. Proses kerja suatu
mesin , misalnya, tentu berbeda sangat jauh dengan proses peristiwa sejarah.
g.
Metode sebab-akibat
Metode sebab-akibat atau akibat-sebab
(kausalitas) dipakai untuk menerangkan suatu kejadian dan akibat yang
ditimbulkannya, atau sebaliknya. Factor yang terpenting dalam metode kausalitas
ini adalah kejelasan dan kelogisan. Artinya, hubungan kejadian dan penyebabnya
harus terungkap jelas dan informasinya sesuai dengan jalan pikiran manusia.
Metode kausalitas atau sebab-akibat umumnya tampil di tengah karangan yang
berisi pembahasan atau analisis. Sifat paragrafnya argumentative murni atau
dikombinasikan dengan deskriptif ata eksposisi.
h.
Metode umum-khusus
Metode umum-khusnya dan khusus-umum
paling banyak dipakai untuk mengembangkan gagasan paragraf agar tampak teratur.
Bagi penulis pemula, belajar menyusun paragraf dengan metode ini adalah yang
paling disarankan. Pertimbangannya, di samping mengembangkan urutan umum-khusus
relative lebih gampang,juga karena model inilah yang paling banyak dipakai
dalam karangan ilmiah dan tulisan eksposisi seperti arikel dalam media massa.
i.
Metode klasifikasi
Bila kita akan mengelompokan benda-benda
atau non benda yang memiliki persamaan ciri seperi sifat, bentuk, ukuran, dan
lain-lain, cara yang paling tepat adalah dengan metode klasifikasi. Klsifikasi
sebenarnya bukan khusu untuk persamaan factor tersebut di atas, tetapi juga
untuk perbedaan. Namun, pengelompokan tidak berhenti pada inventarisasi
persamaan dan perbedaan. Setelah dikelompokan, lalu dianalisis untuk
mendapatkan generalisasi, atau paling tidak untuk diperbandingkan atau
dipertentangkan satu sama lainnya.
D.
Macam-macam
Alinea
1.
Berdasarkan
Posisi
a.
Alinea Deduktif
Paragraf dimana kalimat topik
ditempatkan pada awal paragraf , lalu menyusul uraian atau rincian permasalahan
paragraf.
Contoh :
Indonesia dikenal sebagai negara maritim. Oleh sebab
itu, Indonesia kaya akan hasil laut, antara lain ikan dan mutiara. Selain itu,
Indonesia juga kaya akan objek wisata maritim.
b.
Alinea Induktif
Paragraf dimana kalimat topik
ditempatkan pada akhir paragraf. Kalimat penjelasan disajikan terlebih dahulu.
Contoh :
Semua
orang menyadari bahwa bahasa merupakan sarana pengembangan budaya. Tanpa bahasa,
sendi-sendi kehidupan akan lemah. Komunikasi tidak lancar. Informasi
tersendat-sendat. Memang bahasa merupakan alat komunikasi yang penting,
efektif, dan efisien.
c.
Alinea
Deduktif-Induktif
Paragraf dimana kalimat topik
ditempatkan pada bagian awal dan akhir paragraf.
Contoh :
Buku
merupakan sarana utama dalam mencari ilmu. Dengan buku orang bisa mengetahui
ilmu dari berbagai belahan dunia. Dari buku pula kita bisa mendapat hiburan dan
menambah pengalaman. Jelaslah bahwa buku sangat berpengaruh dalam kehidupan
manusia.
d.
Alinea Tanpa
Kalimat Utama (Alinea Penuh Kalimat Utama)
Paragraf yang mempunyai kalimat-kalimat
yang sama pentingnya sehingga tidak satu pun kalimat yang bukan kalimat topik.
Contoh :
Matahari
belum tinggi benar. Embun masih tampak berkilauan. Warna bunga menjadi sangat
indah diterpa sinar matahari. Tampak kupu-kupu dengan berbagai warna terbang
dari bunga yang satu ke bunga yang lain. Angin pun semilir terasa menyejukkan
hati.
2.
Berdasarkan
Fungsinya
a.
Alinea Pembuka
Paragraf pembuka biasanya memiliki sifat ringkas
menarik, dan bertugas menyiapkan pikiran pembaca kepada masalah yang akan
diuraikan.
b.
Alinea
Penghubung
Paragraf penghubung berisi inti masalah
yang hendak disampaikan kepada pembaca. Secara fisik, paragraf ini lebih
panjang dari pada paragraf pembuka.
c.
Alinea Penutup
Paragraf penutup biasanya berisi
simpulan (untuk argumentasi) atau penegasan kembali (untuk eksposisi) mengenai
hal-hal yang dianggap penting.
3.
Berdasarkan
Isinya
a.
Alinea
Deskriptif
Berisi gambaran mengenai suatu hal atau keadaan sehingga
pembaca seolah-olah melihat, merasa atau mendengar hal tersebut.
Contoh
:
Gadis
kecil itu. Ia selalu memandangi lautan yang biru. Gulungan riak-riak kecil tak
membuatnya bergeming. Hembusan hawa pantai nan panas, tak membuat matanya
beralih dari laut. Air pantai terus menyapu lembut kulit kakinya. Deburan suara
ombak mengisiki telinganya. Hari itu langit tak berawan. Ia terus memandangi
laut. Laut yang semakin biru sampai ambang cakrawala. Ia memandangi nelayan
yang tengah menepi. Memandangi pulau kecil nan jauh diseberang sana. Ia benci
laut ! gadis itu benci laut, karena disanalah kedua orang tuanya meninggal.
b.
Alinea Naratif
Berisi
rangkaian peristiwa yang susul-menyusul, sehingga membentuk alur cerita.
Karangan jenis ini sebagian besar berdasarkan imajinasi.
Contoh :
Kemudian
mobil meluncur kembali, Nyonya Marta tampak bersandar lesu. Tangannya dibalut
dan terikat ke leher. Mobil berhenti di depan rumah. Lalu bawahan suaminya
beserta istri-istri mereka pada keluar rumah menyongsong. Tuan Hasan memapah
istrinya yang sakit. Sementara bawahan Tuan Hasan saling berlomba menyambut
kedatangan Nyonya Marta.
c.
Alinea
Ekspositoris
Paragraf yang memaparkan suatu fakta
atau kejadian tertentu.
Contoh :
Kini
hadir mesin cuci dengan desain bunga chrysant yang terdiri dari beberapa
pilihan warna, yaitu pink elegan dan dark red untuk ukuran tabung 15 kg.
Disamping itu, mesin cuci dengan bukaan atas ini juga sudah dilengkapi dengan
LED display dan tombol-tombol yang dapat memudahkan penggunaan. Adanya fitur
I-sensor juga akan memudahkan proses mencuci.
d.
Alinea
Argumentatif
Paragraf yang bertujuan membuktikan
kebenaran suatu pendapat/ kesimpulan dengan data/ fakta konsep sebagai alasan/
bukti.
Contoh :
Menurut
Ketua panitia, Derrys Saputra, mujur merupakan kegiatan rutin yang
diselenggarakan oleh HMTK untuk memilih ketua dan wakil HMTK yang baru.
Bersamaan dengan berakhirnya masa jabatan kepengurusan MHTK periode 2008 –
2009, maka sebagai penggantinya dilakukan mujur untuk memilih ketua dan wakil
HMTK yang baru untuk masa kepengurusan 2009 – 20010.
Daftar Pustaka :
Rahayu, Minto. 2007. Bahasa Indonesia di
Perguruan Tinggi. Depok : Grasindo.
Web :
http://ellopedia.blogspot.com/2010/09/paragraf.htmlhttp://ellopedia.blogspot.com/2010/09/paragraf.html (
diakses tgl. 08/11/14 pkl. 7:14)
http://unyilunyil12.blogspot.com/2010/12/pengertian-alinea-dan-paragraf.html
( diakses tgl. 08/11/14 pkl. 7:15)
http://tithagalz.wordpress.com/2010/10/24/paragrafalinea/
( diakses tgl. 08/11/14 pkl. 7:16)
https://agiboyz.wordpress.com/2012/10/30/tugas-soft-skill-5-pengertian-paragraf-dan-alinea/ (
diakses tgl. 08/11/14 pkl. 7:17)
http://file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_INDONESIA/196306081988031-MEMEN_DURACHMAN/Paragrafx.pdf ( diakses tgl. 08/11/14 pkl. 7:18)
http://www.belajarbahasaindonesia.com/contoh-kata-penghubung-konjungsi-koordinatif-subordinatif-dan-korelatif/ (
diakses tgl. 08/11/14 pkl. 9:05)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar