Kamis, 28 November 2013

TENTANG ORGANISASI

1.      Perbedaan Antara Kekuasaan dan Wewenang ?

            A.    Kekuasaan
Kekuasaan adalah kewenangan yang didapatkan oleh seseorang atau kelompok guna menjalankan kewenangan tersebut sesuai dengan kewenangan yang diberikan, kewenangan tidak boleh dijalankan melebihi kewenangan yang diperoleh atau kemampuan seseorang atau kelompok untuk memengaruhi tingkah laku orang atau kelompok lain sesuai dengan keinginan dari pelaku (Miriam Budiardjo,2002) atau Kekuasaan merupakan kemampuan memengaruhi pihak lain untuk berpikir dan berperilaku sesuai dengan kehendak yang memengaruhi (Ramlan Surbakti,1992).
Dalam pembicaraan umum, kekuasaan dapat berarti kekuasaan golongan, kekuasaan raja, kekuasaan pejabat negara. Sehingga tidak salah bila dikatakan kekuasaan adalah kemampuan untuk mempengaruhi pihak lain menurut kehendak yang ada pada pemegang kekuasaan tersebut. Robert Mac Iver mengatakan bahwa Kekuasaan adalah kemampuan untuk mengendalikan tingkah laku orang lain baik secara langsung dengan jalan memberi perintah / dengan tidak langsung dengan jalan menggunakan semua alat dan cara yg tersedia. Kekuasaan biasanya berbentuk hubungan, ada yg memerintah dan ada yg diperintah. Manusia berlaku sebagau subjek sekaligus objek dari kekuasaan. Contohnya Presiden, ia membuat UU (subyek dari kekuasaan) tetapi juga harus tunduk pada UU (objek dari kekuasaan).

            B.     Wewenang
Wewenang merupakan syaraf yang berfungsi sebagai penggerak daripada kegiatan-kegiatan. wewenang yang ada pada diri seseorang yang bersifat formal harus didukung pula dengan wewenang yang bersifat informal, untuk mendapatkan kerjasama yang baik dengan bawahan. Disamping itu juga wewenang juga tergantung pada kemampuan ilmu pengetahuan, pengalaman dan kepemimpinan. Wewenang berfungsi untuk menjalankan kegiatan-kegiatan yang ada dalam organisasi. Wewenang dapat diartikan sebagai hak untuk melakukan sesuatu atau memerintah orang lain untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu agar tercapai tujuan tertentu.
“Kekuasaan” didefinisikan sebagai “kemampuan untuk memengaruhi seseorang untuk melakukan sesuatu yang bila tidak dilakukan”, akan tetapi “Kewenangan” ini akan mengacu pada klaim legitimasi, pembenaran dan hak untuk melakukan kekuasaan.

            2.      Apa saja Tehnik pengambilan keputusan ?

Pengambilan keputusan dapat dianggap sebagai suatu hasil atau keluaran dari proses mental atau kognitif yang membawa pada pemilihan suatu jalur tindakan di antara beberapa alternatif yang tersedia. Setiap proses pengambilan keputusan selalu menghasilkan satu pilihan final. Keluarannya bisa berupa suatu tindakan (aksi) atau suatu opini terhadap pilihan.

Berikut beberapa Metode Pengambilan Keputusan :

1. Elementary Methods (Metode dasar)
Metode pendekatan ini sangat simple, dan membutuhkan perhitungan untuk mendukung analisis. Metode ini sesuai untuk keadaan di mana masalah hanya diselesaikan oleh satu orang saja, alternatif yang terbatas dan ada karakter yang unik di lingkungan pembuatan keputusan. 

2. MAUT (Multi-Attribute Utility Theory)
Metode ini menggunakan skala prioritas antara 0-1 untuk membantu dalam pembuatan keputusan di organisasi. Hasil dari prioritas itu dapat digunakan sebagai pembuat keputusan.

3. SMART (Simple Multi Attribute Rating Techniqu)
Metode pengambilan keputusan ini menggunakan fungsi nilai yang dihitung secara matematis. Adanya skala penilaian yang telah diketahui oleh banyak orang.

4. Basic Multi-Criteria Decision Analysis (MCDA)
MCDA umumnya mempunyai masalah yang memiliki salah satu dari sejumlah alternatif. Alternatif tersebut didasarkan pada seberapa baik dalam penilaian hal yang dipilih. Kriteria dan nilai atau score-nya dibuat oleh si pembuat keputusan. Setelah memberikan penilaian terhadap alternatif  dijumlahkan sesuai  masing-masing kriteria dan kemudian diurutkan sesuai jumlahscore. Urutan hasil yang telah didapatkan oleh pembuat keputusan adalah hasil keputusan.

5. NGT (Nominal Group Technic)
NGT adalah suatu metode untuk mencapai konsensus dalam suatu kelompok dalam membuat keputusan. Teknik ini mengumpulkan ide-ide dari tiap peserta atau anggota organisasi kemudian memberikan voting dan rangking terhadap ide-ide yang mereka pilih. Ide yang dipilih adalah ide yang paling banyak score-nya, yang berarti merupakan konsensus bersama.

            3.      Apa sajakah Unsur-unsur komunikasi ?

     Setiap manusia di dunia ini pasti pernah berkomunikasi. Namun, tak semua manusia bisa memahami bahwa di dalam komunikasi yang dilakukannya terdapat unsur komunikasi. Jika komunikasi yang dilakukannya baik maka akan menimbulkan umpan balik (feedback) yang baik juga. Begitu juga sebaliknya, jika komunikasi terjadi dengan buruk, maka teridentifikasi ada yang kurang dari unsur komunikasi sehingga menimbulkan umpan balik yang tidak sesuai dengan keinginan komunikator.

Lantas, apa saja unsur komunikasi?
Jika mengacu pada pendapatnya Lasswell, unsur komunikasi itu ada lima. Yaitu, komunikator (penyampai pesan), pesan, media, komunikan (penerima pesan) dan efek. Hal ini dipahami dari pernyataan Lassweel yang menilai bahwa langkah yang cocok untuk memamparkan komunikasia adalah dengan menjawab pertanyaan yang berbunyi: 

“Who Says What In Which Channel To Whom With What Effect? “

Who, yaitu unsur komunikator, siapa yang menjadi sumber untuk menyamapaikan pesan/informasi.
Says what, yaitu unsur message atau isi pesan yang dikomunikasikan.
In which channel, yaitu alat-alat komunikasi atau media komunikasi yang digunakan.
To whom, yaitu unsur komunikan, mereka yang menjadi penerima komunikasi.
With what effect, yaitu unsur pengaruh yan ditimbulkan komunikasi.
Dari sinilah dapat ditangkap bahwa komunikasi adalah langkah penyampaian pesan yang dilakukan oleh komunikator kepada komunikan dengan menggunakan media yang dipastikan menimbulkan efek tertentu.

Sumber :





Tidak ada komentar:

Posting Komentar