Selasa, 01 Juli 2014

BEKERJASAMA DALAM TEAM (KELOMPOK) ATAU TEAM WORK

     1.      Pengertian dan Karakteristik Kelompok

Suatu kerjasama biasanya dilakukan karena adanya tujuan yang sama, yaitu tujuan yang hendak dicapai oleh suatu kelompok kerja. Dalam sebuah organisasi suatu kelompok (team) sangat diperlukan, karena segala kegiatan organisasi kelompok kerjalah yang akan menggerakkan segala aktivitasnya.

Kelompok atau team adalah kumpulan dari individu yang berinteraksi satu sama lain, pada umumnya hanya untuk melakukan suatu pekerjaan, untuk meningkatan hubungan antar individu, atau bisa saja untuk keduanya.

Paulus (dalam Baron dan Byrne, 2000) mengemukakan bahwa suatu kelompok terdiri dari dua orang atau lebih yang berinteraksi, memiliki tujuan yang sama, hubungan yang stabil, saling tergantung, dan merasa bahwa mereka merupakan bagian dari kelompok. Jadi, salah satu ciri atau karakteristik kelompok adalah saling bergantung, saling mempengaruhi, saling mengisi karena merasa sudah menjadi satu kesatuan.

Sedangkan, menurut Perry dan Perry dalam Winardi (2003; 31 ) mengemukakan bahwa yang menjadi ciri-ciri suatu kelompok adalah: (1) ada interaksi antar anggota yang berlangsung secara anggota secara kontinu untuk waktu yang relatif lama; (2) setiap anggota menyadari bahwa ia merupakan bagian dari kelompok, dan sebaliknya kelompokpun mengakuinya sebagai anggota; (3) adanya kesepakatan bersama antar anggota mengenai norma-norma yang berlaku, nilai-nilai yang dianut dan tujuan atau kepentingan yang akan dicapai; (4) adanya struktur dalam kelompok, dalam arti para anggota mengetahui adanya hubungan-hubungan antar peranan, norma tugas, hak dan kewajiban yang semuanya tumbuh didalam kelompok tersebut.

     2.      Tahapan Pembentukan Kelompok

Tahapan pembentukan atau pengembangan suatu kelompok pertama kali diajukan oleh Bruce Tuckman (1965). Menurut Tuckman semua urutan dalam tahapan pembentukan kelompok ini adalah penting dan tidak terelakkan dalam perkembangan suatu team, dalam menghadapi tantangan, mengatasi masalah, menemukan solusi, menentukan rencana kerja dan mengemukakan hasil. Berikut adalah tahapan pembentukan kelompok menurut Tuckman :
a)      Tahap 1 – Forming
Pada tahap ini kelompok baru saja dibentuk dan diberikan tugas. Anggota kelompok cenderung untuk bekerja sendiri dan walaupun memiliki itikad baik namun mereka belum saling mengenal dan belum saling percaya.

b)      Tahap 2 – Storming
Pada tahap ini kelompok mulai mengembangkan ide-ide mereka yang berhubungan dengan tugas-tugas yang hadapi. Mereka membahas isu-isu semacam masalah yang harus mereka selesaikan. Anggota kelompok saling terbuka, menyampaikan pendapat, dan mengkonfrontasi ide-ide dan perspektif mereka masing-masing. Pada beberapa kasus, tahap storming cepat selesai. Namun ada pula yang mandek pada tahap ini.

c)      Tahap 3 – Norming
Terdapat kesepakatan dan konsensus antara anggota kelompok. Peranan dan tanggung jawab telah jelas. Anggota kelompok mulai dapat mempercayai satu sama lain seiring dengan mereka melihat kontribusi masing-masing anggota untuk kelompok.

d)     Tahap 4 – Performing
Kelompok dalam tahap ini dapat menyelesaikan pekerjaan dengan lancar dan efektif tanpa ada konflik yang tidak perlu dan supervisi eksternal. Anggota kelompok saling bergantung satu sama lainnya dan mereka saling respect dalam berkomunikasi.
e)      Tahap 5 – Adjourning dan Transforming
Tahap dimana proyek berakhir dan kelompok membubarkan diri. Kelompok bisa saja kembali pada tahap mana pun ketika mereka mengalami perubahan.


     3.      Kekuatan Team Work

Team work atau kerja sama tim merupakan suatu bentuk kerjasama yang dilakukan oleh beberapa individu yang tergabung dalam satuan kerja demi terwujudnya tujuan bersama yang telah disepakati sebelumnya. Tanpa disadari masing-masing individu tersebut telah menjalin suatu hubungan kerja yang harus diselesaikan dengan secara bersama-sama dan harus saling mempercayai satu sama lain, selain itu mereka harus mampu menyingkirkan ego masing-masing demi kepentingan kelompok. Karena hal tersebut akan membantu memudahkan penyelesaian masalah rumit maupun tidak dalam kelompok tersebut.

Untuk memperkuat sebuah kerja sama tim dibutuhkan rasa kebersamaan. Karena rasa kebersamaan dengan sendirinya akan membangun rasa lain seperti rasa saling mempercayai dan saling mendukung. Suatu team work atau kelompok kerja jika sudah saling berpegang erat, saling mempercayai, mau bertanggung jawab atas tugasnya masing-masing dan mau berjalan searah, maka tujuan awal yang ingin dicapai akan segera terwujud, dan segala tantangan akan dengan mudah dihadapi.

Itulah salah satu yang menjadi kekuatan dalam team work atau kelompok kerja.

     4.      Implikasi Manajerial

Arti implikasi dalam bahasa Indonesia merupakan sebab. Oleh karena itu, sebab dari terjalinnya team work akan menghasilkan banyak hal positif dan menjadi jembatan menuju tujuan dengan lebih efektif jika dilakukan secara kelompok. Tentunya karena berbagai pengalaman dalam kerja sama team, dalam suatu organisasi misalnya jika akan mengadakan suatu kegiatan maka acara tersebut akan direncanakan dan dipersiapakan dengan baik. Mereka biasanya melihat kesalahan-kesalahan lalu yang tidak ingin terulang, tentunya hal tersebut akan membuat kedepannya menjadi lebih baik.


Referensi :

Ruky, Achmad S. (2002). Sukses sebagai manajer profesional tanpa gelar MM atau MBA. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.

Baron, R.A; Byrne, D (2000). Social psychology (9th ed.). Massachusetts: Allyn and Bacon.

Tuckman, B. (1965). Developmental sequences in small groups. Psychological Bulletin. 63, 384-399.

Jurnal :
(diakses tgl. 22/06/2014 pukul 22:43)
(diakses tgl. 22/06/2014 pukul 23:00)
(diakses tgl. 23/06/2014 pukul 08:21)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar