Rabu, 19 Maret 2014

PERAN KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI


      1.      Pengertian dan arti penting Komunikasi

Sebagai makhluk sosial, manusia tidak akan pernah luput dari komunikasi. Komunikasi merupakan jembatan untuk menyampaikan keinginan manusia agar tersampaikan kepada manusia lain. Komunikasi menjadi hal yang sangat penting dalam berbagai kegiatan manusia khususnya dalam berorganisasi.

Komunikasi menurut Brent D. Ruber (1988) merupakan suatu proses melalui mana individu dalam hubungannya, dalam kelompok, dalam organisasi dan dalam masyarakat menciptakan, mengirimkan, dan menggunakan informasi untuk mengkoordinasi lingkungannya dan orang lain.

Sedangkan pengertian organisasi menurut sumber lain, organisasi adalah sekelompok manusia yang bekerja sama, dimana kerja sama tersebut dicanangkan dalam bentuk struktur organisasi/gambaran sistematis tentang hubungan kerja dalam rangka mencapai tujuan tertentu (Drs.Daryanto & Drs. Abdullah, MBA, 2013).

Dari beberapa pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa komunikasi sangat diperlukan dalam kegiatan organisasi. Dengan komunikasi yang baik seseorang dapat berkoordinasi dengan orang lain agar apa yang menjadi tanggung jawabnya dapat dilakukan dengan baik sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing.

Dalam suatu perusahaan seorang pimpinan harus mampu berkomunikasi yang efektif dengan karyawannya agar secara bersama-sama dapat saling mendukung dan memotivasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan perusahaan.

     2.      Jenis dan proses Komunikasi

Secara umum bentuk komunikasi yang digunakan dalam organisasi yaitu komunikasi verbal. Komunikasi verbal merupakan komunikasi yang disampaikan secara langsung  dengan lisan maupun dengan tulisan. Dengan lisan dapat kita ambil contoh seperti mengobrol dengan rekan kerja, tetangga maupun sahabat. Sedangkan dengan tulisan seperti saat membaca majalah, koran, dan lain-lain.

Yang berikutnya yaitu komunikasi nonverbal, dalam komunikasi jenis ini pertukaran pesan tidak dilakukan dengan menggunakan kata-kata, melainkan dengan bahasa isyarat atau bahasa tubuh (body language), seperti komunikasi yang menggunakan gerakan tubuh, sikap tubuh, vokal yang bukan kata-kata, kontak mata, ekspresi muka, kedekatan jarak dan sentuhan (Dr. Arni Muhammad, 2005). Sebagai contoh, seorang pimpinan yang berbicara kepada bawahannya dengan keras dan nada tinggi menunjukkan bahwa pimpinan tersebut sedang marah dan kecewa kepada bawahannya.
Proses komunikasi :

MODEL SHANNON & WEAVER



Information source : atau sumber informasi yang merupakan tempat informasi dibuat
Transmitter : penyandian pesan dalam bentuk sinyal
Channel : saluran pesan
Receiver : pihak yang menguraikan pesan dari sinyal. Misal mata menerima dan   menguraikan gerakan tubuh dan kepala.
Destination : komponen terakhir dimana pesan sampai. Destination (tujuan) yang dimaksud adalah otak manusia.
Noise source : merupakan sumber gangguan yang tidak terduga yang akan menganggu pemindahan pesan dari transmitter menuju penerima.

3.      Komunikasi efektif

Menurut Jalaluddin dalam bukunya Psikologi Komunikasi (2008:13) menyebutkan, komunikasi yang efektif ditandai dengan adanya pengertian, dapat menimbulkan kesenangan, mempengaruhi sikap, meningkatkan hubungan sosial yang baik, dan pada akhirnya menimbulkan suatu tindakan.

Komunikasi Efektif adalah saling bertukar informasi, ide, kepercayaan, perasaan dan sikap antara dua orang atau kelompok yang hasilnya sesuai dengan harapan.

Komunikasi efektif harus terjadi diberbagai kehidupan, dalam suatu organisasi misalnya seorang pemimpin agar mampu memberikan pengaruh semangat kerja kepada bawahannya maka sorang pemimpin tersebut harus mampu berkomunikasi secara efektif agar segala tujuan yang ingin dicapai organisasi dapat terwujud.

Syarat-syarat untuk berkomunikasi secara efektif adalah antara lain :
·       Menciptakan suasana yang menguntungkan.
·       Menggunakan bahasa yang mudah ditangkap dan dimengerti.
·  Pesan yang disampaikan dapat menggugah perhatian atau minat di pihak komunikan.
·       Pesan dapat menggugah kepentingan dipihak yang dapat menguntungkannya.
·  Pesan dapat menumbuhkan sesuatu penghargaan atau reward di pihak komunikan.

     4.      Implikasi manajerial


      Implikasi manajerial adalah bagaimana meningkatkan produktifitas dengan cara meningkatkankan kapasitas, kualitas, efisiensi dan efektivitas dari sumber daya yang ada.

      Suatu perusahaan apabila ingin terus berkembang dan tidak hanya berada dalam lingkup dalam negeri saja, maka perusahaan tersebut harus menciptakan suatu produk baru dengan kualitas terbaik. Hal ini tentu saja tidak akan terjadi apabila seorang manajer tidak dapat memanfaatkan sumber daya yang ada dengan efektif dan efisien. Seorang manajer pun harus mampu menunjukkan pengaruhnya pada para staff agar mereka pun dapat memiliki kinerja sesuai yang diharapkan perusahaan tersebut.

Daftar Pustaka :
Dr. Arni Muhammad, 2005. Komunikasi Organisasi, Jakarta: Bumi Aksara.
Drs. Daryanto dan Drs. Abdullah, MBA.,2013. Pengantar Ilmu Manajemen dan Komunikasi, Jakarta: Prestasi Pustakaraya.
Jalaluddin Rakhmat, 2008. Psiskologi Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya
Ruber, Brent D., 1988, Communication and Human Behavior. New York: Macmilland Publishing Company.

Jurnal :

Web :
http://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi_nonverbal (diakses tgl 15/03/14, pukul 17:37)





Tidak ada komentar:

Posting Komentar