Selasa, 15 April 2014

KEPEMIMPINAN


A.           Arti Penting Kepemimpinan

Setiap organisasi pasti mempunyai pemimpin, baik itu organisasi kecil maupun organisasi yang besar. Suatu organisasi dikatakan sukses, berjalan dengan baik, biasanya dikaitkan dengan peran seorang pemimpin. Hal ini menunjukkan bahwa suatu kepemimpinan dalam setiap organisasi sangatlah penting, karena keberadaan seorang pemimpin lah yang akan menjadi penggerak utama dalam segala kegiatan berorganisasi.

Menurut Cattel,“pemimpin adalah orang yang menciptakan perubahan yang paling efektif dalam kinerja kelompoknya” (Fiedler dan Chemers, 1974).

Adanya seorang pemimpin menunjukkan adanya sebuah kepemimpinan. Kepemimpinan dapat dikatakan sebagai alat, atau media bagi seorang pemimpin untuk melaksanakan segala kegiatan keorganisasian untuk mencapai tujuan yang diharapkan, maka dibutuhkanlah seorang pemimpin yang berkualitas. Sedangkan menurut Glenn (1992) kepemimpinan yang berkualitas ialah kemampuan atau seni memimpin orang biasa untuk mencapai hasil-hasil yang luar biasa.

B.            Tipologi Kepemimpinan

Tipologi Kepemimpinan dapat terbagi menjadi beberapa tipe (P.Sondang Siagian, 1997) :

1.        Tipe Otokratis
Seorang pemimpin yang bertipe otokratis memiliki ciri sebagai berikut :
a.      Menganggap organisasi sebagai pemilik pribadi
b. Mengidentikkan tujuan pribadi dengan tujuan organisasi, menganggap bawahan sebagai alat semata-mata
c.     Tidak mau menerima kritik, saran dan pendapat
d.    Telalu tergantung kepada kekuasaan formalnya
e.   Dalam tindakan penggerakannnya sering mempergunakan pendekatan yang mengandung unsur paksaan dan bersifat menghukum

2.         Tipe Militeristis
Seorang pemimpin yang bertipe militeristis ialah sorang yang memiliki ciri sebagai berikut :
a.Dalam menggerakkan bawahan sistem perintah yang lebih sering dipergunakan
b.Dalam menggerakkan bawahan senang bergantung kepada pangkat dan jabatannya
c.  Senang pada formalitas yang berlebih-lebihan
d.  Menuntut disiplin yang tinggi dan kaku dari bawahan
e.   Sukar menerima kritikan dari bawahannya
f.    Menggemari upacara-upacara untuk berbagai keadaan

3.         Tipe Paternalistis
Seorang pemimpin yang bertipe militeristis ialah sorang yang memiliki ciri sebagai berikut :
a.  Menganggap bawahannya sebagai manusia yang tidak dewasa, bersikap terlalu melindungi
b. Jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengambil keputusan
c. Jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengambil inisiatif
d. Jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengembangkan daya kreasi dan fantasinya
e.    Sering bersikap maha tahu

4.         Tipe Karismatik
Banyak sekali pemimpin didunia ini yang memiliki karisma. Tetapi hingga saat ini para ahli belum berhasil menemukan penyebab mengapa seorang pemimpin memiliki karisma. Umumnya, diketahui bahwa pemimpin yang demikian mempunyai daya tarik yang amat besar dan karenanya mempunyai pengikut yang jumlahnya sangat besar, meskipun  para pengikut itu sering pula tidak dapat menjelaskan mengapa mereka menjadi pengikut pemimpin tersebut. Kekayaan, umur, kesehatan, profil tidak dapat dikategorikan sebagai kriteria untuk karisma. Di Indonesia pemimpin yang dianggap memiliki karisma salah satunya adalah mantan Presiden Soekarno, karena pada zamannya setiap saat sang presiden sedang berbicara atau berpidato setiap orang selalu ingin mendengar suara beliau.

5.         Tipe Demokratis
Seorang pemimpin yang bertipe demokratis ialah sorang yang memiliki ciri sebagai berikut :
a. Dalam proses penggerakan bawahan selalu bertitik tolak dari pendapat bahwa manusia itu adalah makhluk yang termulia di dunia
b. Selalu berusaha mensinkronisasikan kepentingan dan tujuan organisasi dengan kepentingan dan tujuan pribadi dari pada bawahannya
c.   Senang menerima saran, pendapat, dan bahkan kritik dari bawahnnya
d. Selalu berusaha mengutamakan kerjasama dan teamwork dalam usaha mencapai tujuan
e. Ikhlas memberikan kebebasan yang seluas-luasnya kepada bawahannya untuk berbuat kesalahan yang kemudian diperbaiki agar bawahan itu tidak lagi berbuat kesalahan yang sama
f.     Selalu berusaha untuk menjadikan bawahannya lebih sukses daripadanya
g.   Berusaha mengembangkan kapasitas diri pribadinya sebagai pemimpin.

Jika dilihat dari kelima tipologi kepemimpinan diatas, yang merupakan tipologi paling ideal untuk zaman sekarang ini adalah kepemimpinan dengan tipe demokratis. Karena pada saat ini demokratisasi sangat dijunjung demi kebaikan bersama.

      C.             Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepemimpinan

Dalam suatu perusahaan atau sebuah organisasi manapun tentunya sangat membutuhkan pemimpin yang berkualitas agar segala kegiatannya dapat berjalan sesuai harapan. Untuk menjadi seorang pemimpin yang diharapkan dibutuhkan beberapa faktor yang tak hanya berasal dari dalam individu pemimpin melainkan faktor eksternal pun dapat berpengaruh. Diantara faktor-faktor yang mempengaruhi kepemimpinan adalah :

1.      Faktor Kepribadian (personality)
Dalam hal kepemimpinan, faktor pribadi merupakan faktor yang sangat penting dan sangat menentukan bagaimana seorang pemimpin dapat mengendalikan apa yang menjadi tanggung jawabnya. Faktor penunjang pribadi tersebut mungkin dapat dikatakan seperti kecerdasan, kecerdasan intelektual maupun emosional, tingkat pendidikan, pengalaman, dan lain-lain.  Pribadi pemimpin akan sangat baik apabila memang dia terbiasa dengan didikan menjadi pemimpin baik oleh keluarganya maupun lingkungannya dan akan menjadi nilai tambah apabila dia memiliki kemampuan diri yang baik dalam hal kepemimpinan. Namun, sebaliknya jika seorang pemimpin yang tidak terbiasa dengan didikan tersebut kualitas kepemimpinannya akan berbeda mungkin dengan kurangnya kemampuan maupun kurangnya pengalaman.

2.      Faktor Harapan dan Perilaku Atasan
Sebuah organisasi akan sangat berkembang dengan baik apabila memiliki pemimpin yang dapat memberi harapan bahwa organisasi tersebut akan menuju kesuksesan. Seseorang yang memiliki jabatan lebih tinggi secara otomatis akan lebih dihormati oleh bawahannya. Perilaku seorang pimpinan akan mempengaruhi kinerja bawahannya. Rata-rata seorang pemimpin akan disegani apabila dia mampu menunjukkan sikap pemimpin yang sebenarnya, mampu membuat karyawannnya merasa dihargai. Apabila ia mampu memimpin dengan baik maka secara otomatis kinerja para karyawan akan baik pula. Dan apabila hal tersebut terjadi, hal itu mengindikasikan bahwa kepemimpinan yang terjadi adalah kepemimpinan yang berhasil.
Oleh karena itu, tidak dapat kita pungkiri bahwa faktor harapan dan perilaku atasan sangat berpengaruh dalam hal kepemimpinan.  

3.  Karakteristik, harapan dan perilaku bawahan memengaruhi terhadap gaya kepemimpinan
Selain sikap atasan, faktor perilaku bawahan akan sangat berpengaruh pada proses kepemimpinan. Hal ini dapat dibuktikan dengan karakteristik maupun perilaku bawahan mengatasi segala tugas maupun tanggung jawab terhadap organisasinya. Tentu sebuah organisasi akan berjalan dengan sangat baik apabila para bawahannya pun bekerja sesuai dengan yang diharapkan.

4.      Kebutuhan tugas
Kebutuhan tugas bawahan juga akan memengaruhi gaya pemimpin. Apabila bawahan mendapatkan tugas yang sesuai, maka segalanya akan berjalan dengan efektif dan sesuai dengan yang diharapkan pimpinan.

5.      Iklim dan kebijakan organisasi
Kesejahteraan bawahan sangat bergantung bagaimana kebijakan organisasi. Seperti penentuan upah gaji karyawan. Seorang karyawan tentu memiliki harapan mendapatkan upah yang sesuai. Apabila karyawan tersebut tidak mendapatkan apa yang diharapkan tentu akan berpengaruh dengan kinerja yang ia berikan kepada perusahaan. Kinerja yang menurun kualitasnya akan berpengaruh terhadap kepemimpinan.

6.      Harapan dan perilaku rekan
Suatu kepemimpinan dapat diibaratkan seperti manusia yang sangat membutuhkan kehadiran teman. Begitu pula dengan sorang pimpinan yang tak mungkin dapat mempertahankan organisasinya tanpa kehadiran rekan kerja maupun koleganya. Apabila pemimpin tersebut memiliki rekan kerja yang dapat memberi harapan baik bagi kesuksesan organisasi tersebut tentu akan sangat menguntungkan bagi organisasi yang dipimpinnya.

D.    Implikasi Manajerial Kepemimpinan dalam Organisasi

Kepemimpinan tentu sangat dibutuhkan untuk membangun sebuah organisasi. Tanpa kepemimpinan sebuah organisasi akan kacau dan mungkin tidak dapat berdiri. Keberhasilan sebuah organisasi akan dilihat dari bagaimana pemimpin mampu menunjukkan kepemimpinan yang berkualitas.
Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang mau dan mampu turut terjun langsung ke setiap tingkat manajer dan tak hanya bekerja dalam ruang kerja saja.
Kepemimpinan dapat diibaratkan seperti nyawa dan pemimpin adalah organ tubuh yang dapat menghidupkan atau menggerakkan sebuah organisasi. Sehingga semua elemen saling berkaitan.  

Daftar Pustaka :
M. Mas’ud Said, 2006. Kepemimpinan: Pengembangan Organisasi, Team Building, dan Perilaku Inovatif, Malang: Universitas Islam Negeri (UIN)-Malang Press
J. Winardi, 2003. Teori Organisasi dan Pengorganisasian, Jakarta: Rajawali Press
John Aldair, 1994. Menjadi Pemimpin Efektif (Terjemah oleh Andre Asparsayogi), Jakarta: Kerjasama Lembaga Pendidikan dan Pembinaan Manajemen dengan PT. Binaman Pressindo
Siagian P.Sondang, 1996, Filsafat Administrasi, Jakarta: PT. Toko Gunung Agung
Siagian P.Sondang, 2010. Teori dan Praktek Kepemimpinan. Jakarta: PT Rineka Cipta




Tidak ada komentar:

Posting Komentar