A.
Arti Penting
Kepemimpinan
Setiap organisasi pasti mempunyai
pemimpin, baik itu organisasi kecil maupun organisasi yang besar. Suatu
organisasi dikatakan sukses, berjalan dengan baik, biasanya dikaitkan dengan
peran seorang pemimpin. Hal ini menunjukkan bahwa suatu kepemimpinan dalam
setiap organisasi sangatlah penting, karena keberadaan seorang pemimpin lah
yang akan menjadi penggerak utama dalam segala kegiatan berorganisasi.
Menurut Cattel,“pemimpin adalah orang
yang menciptakan perubahan yang paling efektif dalam kinerja kelompoknya”
(Fiedler dan Chemers, 1974).
Adanya seorang pemimpin menunjukkan
adanya sebuah kepemimpinan. Kepemimpinan dapat dikatakan sebagai alat, atau
media bagi seorang pemimpin untuk melaksanakan segala kegiatan keorganisasian
untuk mencapai tujuan yang diharapkan, maka dibutuhkanlah seorang pemimpin yang
berkualitas. Sedangkan menurut Glenn (1992) kepemimpinan yang berkualitas ialah
kemampuan atau seni memimpin orang biasa untuk mencapai hasil-hasil yang luar
biasa.
B.
Tipologi
Kepemimpinan
Tipologi Kepemimpinan dapat terbagi
menjadi beberapa tipe (P.Sondang Siagian, 1997) :
1. Tipe Otokratis
Seorang pemimpin yang bertipe otokratis
memiliki ciri sebagai berikut :
a. Menganggap
organisasi sebagai pemilik pribadi
b. Mengidentikkan
tujuan pribadi dengan tujuan organisasi, menganggap bawahan sebagai alat
semata-mata
c. Tidak mau
menerima kritik, saran dan pendapat
d. Telalu
tergantung kepada kekuasaan formalnya
e. Dalam tindakan
penggerakannnya sering mempergunakan pendekatan yang mengandung unsur paksaan
dan bersifat menghukum
2.
Tipe
Militeristis
Seorang pemimpin yang bertipe
militeristis ialah sorang yang memiliki ciri sebagai berikut :
a.Dalam
menggerakkan bawahan sistem perintah yang lebih sering dipergunakan
b.Dalam
menggerakkan bawahan senang bergantung kepada pangkat dan jabatannya
c. Senang pada
formalitas yang berlebih-lebihan
d. Menuntut
disiplin yang tinggi dan kaku dari bawahan
e. Sukar menerima
kritikan dari bawahannya
f. Menggemari
upacara-upacara untuk berbagai keadaan
3.
Tipe
Paternalistis
Seorang pemimpin yang bertipe
militeristis ialah sorang yang memiliki ciri sebagai berikut :
a. Menganggap
bawahannya sebagai manusia yang tidak dewasa, bersikap terlalu melindungi
b. Jarang
memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengambil keputusan
c. Jarang memberikan
kesempatan kepada bawahannya untuk mengambil inisiatif
d. Jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengembangkan daya kreasi dan fantasinya
e. Sering bersikap
maha tahu
4.
Tipe Karismatik
Banyak sekali pemimpin didunia ini yang
memiliki karisma. Tetapi hingga saat ini para ahli belum berhasil menemukan
penyebab mengapa seorang pemimpin memiliki karisma. Umumnya, diketahui bahwa
pemimpin yang demikian mempunyai daya tarik yang amat besar dan karenanya
mempunyai pengikut yang jumlahnya sangat besar, meskipun para pengikut itu sering pula tidak dapat
menjelaskan mengapa mereka menjadi pengikut pemimpin tersebut. Kekayaan, umur,
kesehatan, profil tidak dapat dikategorikan sebagai kriteria untuk karisma. Di
Indonesia pemimpin yang dianggap memiliki karisma salah satunya adalah mantan
Presiden Soekarno, karena pada zamannya setiap saat sang presiden sedang
berbicara atau berpidato setiap orang selalu ingin mendengar suara beliau.
5.
Tipe Demokratis
Seorang pemimpin yang bertipe demokratis
ialah sorang yang memiliki ciri sebagai berikut :
a. Dalam proses penggerakan bawahan selalu bertitik
tolak dari pendapat bahwa manusia itu adalah makhluk yang termulia di dunia
b. Selalu berusaha
mensinkronisasikan kepentingan dan tujuan organisasi dengan kepentingan dan
tujuan pribadi dari pada bawahannya
c. Senang menerima
saran, pendapat, dan bahkan kritik dari bawahnnya
d. Selalu berusaha
mengutamakan kerjasama dan teamwork dalam
usaha mencapai tujuan
e. Ikhlas
memberikan kebebasan yang seluas-luasnya kepada bawahannya untuk berbuat
kesalahan yang kemudian diperbaiki agar bawahan itu tidak lagi berbuat
kesalahan yang sama
f.
Selalu berusaha
untuk menjadikan bawahannya lebih sukses daripadanya
g. Berusaha
mengembangkan kapasitas diri pribadinya sebagai pemimpin.
Jika
dilihat dari kelima tipologi kepemimpinan diatas, yang merupakan tipologi
paling ideal untuk zaman sekarang ini adalah kepemimpinan dengan tipe
demokratis. Karena pada saat ini demokratisasi sangat dijunjung demi kebaikan bersama.
C. Faktor-faktor
yang Mempengaruhi Kepemimpinan
Dalam
suatu perusahaan atau sebuah organisasi manapun tentunya sangat membutuhkan
pemimpin yang berkualitas agar segala kegiatannya dapat berjalan sesuai
harapan. Untuk menjadi seorang pemimpin yang diharapkan dibutuhkan beberapa
faktor yang tak hanya berasal dari dalam individu pemimpin melainkan faktor
eksternal pun dapat berpengaruh. Diantara faktor-faktor yang mempengaruhi
kepemimpinan adalah :
1.
Faktor Kepribadian
(personality)
Dalam hal kepemimpinan, faktor pribadi
merupakan faktor yang sangat penting dan sangat menentukan bagaimana seorang
pemimpin dapat mengendalikan apa yang menjadi tanggung jawabnya. Faktor
penunjang pribadi tersebut mungkin dapat dikatakan seperti kecerdasan, kecerdasan
intelektual maupun emosional, tingkat pendidikan, pengalaman, dan lain-lain. Pribadi pemimpin akan sangat baik apabila
memang dia terbiasa dengan didikan menjadi pemimpin baik oleh keluarganya
maupun lingkungannya dan akan menjadi nilai tambah apabila dia memiliki
kemampuan diri yang baik dalam hal kepemimpinan. Namun, sebaliknya jika seorang
pemimpin yang tidak terbiasa dengan didikan tersebut kualitas kepemimpinannya
akan berbeda mungkin dengan kurangnya kemampuan maupun kurangnya pengalaman.
2.
Faktor Harapan
dan Perilaku Atasan
Sebuah organisasi akan sangat berkembang
dengan baik apabila memiliki pemimpin yang dapat memberi harapan bahwa
organisasi tersebut akan menuju kesuksesan. Seseorang yang memiliki jabatan
lebih tinggi secara otomatis akan lebih dihormati oleh bawahannya. Perilaku
seorang pimpinan akan mempengaruhi kinerja bawahannya. Rata-rata seorang
pemimpin akan disegani apabila dia mampu menunjukkan sikap pemimpin yang
sebenarnya, mampu membuat karyawannnya merasa dihargai. Apabila ia mampu
memimpin dengan baik maka secara otomatis kinerja para karyawan akan baik pula.
Dan apabila hal tersebut terjadi, hal itu mengindikasikan bahwa kepemimpinan
yang terjadi adalah kepemimpinan yang berhasil.
Oleh karena itu, tidak dapat kita
pungkiri bahwa faktor harapan dan perilaku atasan sangat berpengaruh dalam hal
kepemimpinan.
3. Karakteristik,
harapan dan perilaku bawahan memengaruhi terhadap gaya kepemimpinan
Selain sikap atasan, faktor perilaku
bawahan akan sangat berpengaruh pada proses kepemimpinan. Hal ini dapat
dibuktikan dengan karakteristik maupun perilaku bawahan mengatasi segala tugas
maupun tanggung jawab terhadap organisasinya. Tentu sebuah organisasi akan
berjalan dengan sangat baik apabila para bawahannya pun bekerja sesuai dengan
yang diharapkan.
4.
Kebutuhan tugas
Kebutuhan
tugas bawahan juga akan memengaruhi gaya pemimpin. Apabila bawahan mendapatkan
tugas yang sesuai, maka segalanya akan berjalan dengan efektif dan sesuai dengan
yang diharapkan pimpinan.
5.
Iklim dan
kebijakan organisasi
Kesejahteraan
bawahan sangat bergantung bagaimana kebijakan organisasi. Seperti penentuan
upah gaji karyawan. Seorang karyawan tentu memiliki harapan mendapatkan upah
yang sesuai. Apabila karyawan tersebut tidak mendapatkan apa yang diharapkan
tentu akan berpengaruh dengan kinerja yang ia berikan kepada perusahaan.
Kinerja yang menurun kualitasnya akan berpengaruh terhadap kepemimpinan.
6.
Harapan dan
perilaku rekan
Suatu
kepemimpinan dapat diibaratkan seperti manusia yang sangat membutuhkan
kehadiran teman. Begitu pula dengan sorang pimpinan yang tak mungkin dapat mempertahankan
organisasinya tanpa kehadiran rekan kerja maupun koleganya. Apabila pemimpin
tersebut memiliki rekan kerja yang dapat memberi harapan baik bagi kesuksesan
organisasi tersebut tentu akan sangat menguntungkan bagi organisasi yang
dipimpinnya.
D.
Implikasi
Manajerial Kepemimpinan dalam Organisasi
Kepemimpinan tentu sangat dibutuhkan untuk
membangun sebuah organisasi. Tanpa kepemimpinan sebuah organisasi akan kacau
dan mungkin tidak dapat berdiri. Keberhasilan sebuah organisasi akan dilihat
dari bagaimana pemimpin mampu menunjukkan kepemimpinan yang berkualitas.
Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang
mau dan mampu turut terjun langsung ke setiap tingkat manajer dan tak hanya
bekerja dalam ruang kerja saja.
Kepemimpinan dapat diibaratkan seperti
nyawa dan pemimpin adalah organ tubuh yang dapat menghidupkan atau menggerakkan
sebuah organisasi. Sehingga semua elemen saling berkaitan.
Daftar Pustaka :
M. Mas’ud Said,
2006. Kepemimpinan: Pengembangan Organisasi,
Team Building, dan Perilaku Inovatif, Malang: Universitas Islam Negeri
(UIN)-Malang Press
J. Winardi,
2003. Teori Organisasi dan
Pengorganisasian, Jakarta: Rajawali Press
John Aldair,
1994. Menjadi Pemimpin Efektif
(Terjemah oleh Andre Asparsayogi), Jakarta: Kerjasama Lembaga Pendidikan dan
Pembinaan Manajemen dengan PT. Binaman Pressindo
Siagian
P.Sondang, 1996, Filsafat Administrasi,
Jakarta: PT. Toko Gunung Agung
Siagian
P.Sondang, 2010. Teori dan Praktek
Kepemimpinan. Jakarta: PT Rineka Cipta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar