Jumat, 10 Oktober 2014

DIKSI / PILIHAN KATA

Seseorang yang banyak menguasai kosa kata dapat menyampaikan ide atau gagasannya dengan baik. Namun, akan jauh lebih baik jika ia dapat menyampaikan gagasannya dengan pemilihan kata yang tepat dan sesuai.

Menurut Enre (1988: 102) diksi ialah pilihan kata dan penggunaan kata secara tepat untuk mewakili pikiran dan perasaan yang ingin dinyatakan dalam pola suatu kalimat. Lebih lanjut, Achmadi (1990: 136) memberikan definisi diksi adalah seleksi kata-kata untuk mengekspresikan ide atau gagasan dan perasaan. 

Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan diksi adalah pemilihan kata dan penggunaan kata secara tepat dan sesuai dalam menyampaikan ide atau gagasan untuk mewakili pikiran dan perasaan yang ingin disampaikan seseorang kepada orang lain dan dinyatakan dalam suatu pola kalimat baik secara lisan maupun secara tertulis untuk memunculkan fungsi dan makna tersendiri bagi pembaca.

JENIS DIKSI

Ketepatan pemilihan kata akan berpengaruh dalam pikiran pembaca tentang isi karya sastra, jenis diksi menurut Keraf, (2008: 89-108) adalah sebagai berikut :

1.        Denotasi
Makna denotasi adalah kata yang rujukannya tunggal atau makna yang sebenarnya, makna yang tidak memberikan peluang pada pembaca untuk memberikan makna tambahan. Contohnya, kata "kurus". Makna denotatifnya adalah keadaan tubuh seseorang yang ukurannya lebih kecil dari ukuran normal.

2.        Konotasi
Makna konotasi adalah suatu jenis makna kata yang mengandung arti tambahan, imajinasi atau nilai rasa seseorang atau kelompok orang yang menggunakan kata tersebut. Konotasi mengacu pada makna kias atau makna bukan sebenarnya. Contohnya, kata "kurus" pada contoh di atas bermakna konotatif netral, artinya tidak memiliki nilai rasa yang mengenakkan, tetapi jika yang digunakan adalah kata "ramping" dan bersinonim dengan kata kurus maka akan memiliki konotatif positif, nilai yang mengenakkan. Orang akan senang bila dikatakan "ramping".

3.        Abstrak
Kata abstrak adalah kata yang mempunyai referen berupa konsep, kata abstrak sukar digambarkan karena referensinya tidak dapat diserap dengan panca indra manusia. Kata-kata abstrak merujuk kepada kualitas (panas, dingin, baik, buruk), pertalian (kuantitas, jumlah, tingkatan), dan pemikiran (kecurigaan, penetapan, kepercayaan).

4.        Konkrit
Kata konkrit adalah kata yang menunjuk pada sesuatu yang dapat dilihat atau dirasakan oleh satu atau lebih dari pancaindra. Kata-kata konkrit menunjuk kepada barang yang aktual dan spesifik dalam pengalaman. Kata konkrit digunakan untuk menyajikan gambaran yang hidup dalam pikiran pembaca melebihi kata-kata yang lain.

5.        Umum
Kata umum dibedakan dari kata khusus berdasarkan ruang ligkupnya. Makin luas ruang lingkup suatu kata, maka makin umum sifatnya. Makin umum suatu kata, maka terbuka kemungkinan salah paham dalam pemaknaan. Contoh kata berjalan perlahan-lahan lebih umum dibanding dengan tertatih-tatih.

6.        Khusus
Makin sempit ruang lingkupnya, makin khusus sifatnya sehingga makin sedikit kemungkinan terjadinya salah paham dalam pemaknaan, dan makin mendekatkan penulis pada pilihan kata secara tepat.
7.        Ilmiah
Kata ilmiah atau kata kajian adalah kata yang biasa dipakai oleh kaum terpelajar, terutama dalam tulisan-tulisan ilmiah.

8.        Populer
Kata populer adalah kata-kata yang umum dipakai oleh semua lapisan masyarakat, baik oleh kaum terpelajar atau oleh orang kebanyakan. Di bawah ini terdapat beberapa contoh kata ilmiah dan kata populer :


ILMIAH                                     POPULER
Batuan                                          batu
populasi                                        penduduk
makro                                           besar
abses                                             bisul
produk, prestasi, keluaran            hasil
metode                                          cara
bermakna, signifikan                    berarti

9.        Jargon
Jargon adalah kata-kata teknis atau rahasia dalam suatu bidang ilmu tertentu, dalam bidang seni, perdagangan, kumpulan rahasia, atau kelompok-kelompok khusus lainnya. Kata-kata ini merupakan kata sandi/kode rahasia untuk kalangan tertentu (dokter, militer, perkumpulan rahasia, ilmuwan, dan sebagainya): populasi, volume, abses, HO, dan sebagainya.

10.    Kata Slang
Kata slang adalah kata-kata non standard yang informal, yang disusun secara khas, bertenaga dan jenaka yang dipakai dalam percakapan, kata slang juga merupakan kata-kata yang tinggi atau murni. Berikut ini contoh kata slang :
Jebule Dodi kuwi isih gaptek babagan komputer
‘Ternyata Dodi masih gaptek tentang komputer’
Contoh lain dari kata slang : asoy, mana tahan, belum tahu, dia, dan sebagainya (bersifat sementara)

Agar maksud dan tujuan seseorang yang ingin menyampaikan ide maupun gagasannya dapat tercapai, selain berkenaan dengan ketepatan, pemilihan kata atau diksi harus didasarkan pada kesesuaian, kesesuaian pilihan kata dapat dilihat dari kesempatan, seperti:

 §  formal (ceramah ilmiah, karya ilmiah) dan nonformal (percakapan santai):
 §  situasi masyarakat: masyarakat umum, petani, ilmuwan, dan mahasiswa.
 §  nilai sosial: seperti penggunan kata istri-bini, wafat-mati.
 § kata baku dan nonbaku, seperti: semakin-semangkin, tidak-enggak, mengapa-kenapa.

 Di bawah ini terdapat beberapa contoh kata baku dan tidak baku :

KATA BAKU                       TIDAK BAKU

aktif                                         aktip
analisa                                     analisis
cabai                                        cabe, cabay
detail                                       detil
disahkan                                  disyahkan
ekstrem                                   ekstrim
esai                                          esei
frekuensi                                 frekwensi
foto                                         photo
hafal                                        hapal
hakikat                                    hakekat
hierarki                                    hirarki
hipotesis                                  hipotesa
istri                                          isteri
izin                                          ijin
kaidah                                      kaedah
kualitas                                    kwalitas
metode                                     metoda
ramadhan                                 ramadan
risiko                                       resiko
sistem                                      sistim
standardisasi                           standarisasi
subjek                                     subyek
teknologi                                 tehnologi
utang                                       hutang
zaman                                      jaman

Sumber :

http://eprints.uny.ac.id/8353/3/BAB%202-07205244065.pdf  (di akses tgl. 10/10/2014 pkl. 16:05)
http://pelitaku.sabda.org/menentukan_pemilihan_kata_diksi# (di akses tgl. 10/10/2014 pkl. 16:07)
http://brainly.co.id/tugas/325390 (di akses tgl. 11/10/2014 pkl. 07:56)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar