DIKSI
/ PILIHAN KATA
Seseorang yang banyak
menguasai kosa kata dapat menyampaikan ide atau gagasannya dengan baik. Namun,
akan jauh lebih baik jika ia dapat menyampaikan gagasannya dengan pemilihan
kata yang tepat dan sesuai.
Menurut Enre (1988: 102) diksi ialah pilihan kata
dan penggunaan kata secara tepat untuk mewakili pikiran dan perasaan yang ingin
dinyatakan dalam pola suatu kalimat. Lebih lanjut, Achmadi (1990: 136)
memberikan definisi diksi adalah seleksi kata-kata untuk mengekspresikan ide
atau gagasan dan perasaan.
Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan
bahwa yang dimaksud dengan diksi adalah pemilihan kata dan penggunaan kata
secara tepat dan sesuai dalam menyampaikan ide atau gagasan untuk mewakili
pikiran dan perasaan yang ingin disampaikan seseorang kepada orang lain dan
dinyatakan dalam suatu pola kalimat baik secara lisan maupun secara tertulis
untuk memunculkan fungsi dan makna tersendiri bagi pembaca.
JENIS DIKSI
Ketepatan pemilihan kata akan berpengaruh dalam
pikiran pembaca tentang isi karya sastra, jenis diksi menurut Keraf, (2008:
89-108) adalah sebagai berikut :
1.
Denotasi
Makna
denotasi adalah kata yang rujukannya tunggal atau makna yang sebenarnya, makna
yang tidak memberikan peluang pada pembaca untuk memberikan makna tambahan. Contohnya,
kata "kurus". Makna denotatifnya adalah keadaan tubuh seseorang yang
ukurannya lebih kecil dari ukuran normal.
2.
Konotasi
Makna
konotasi adalah suatu jenis makna kata yang mengandung arti tambahan, imajinasi
atau nilai rasa seseorang atau kelompok orang yang menggunakan kata tersebut. Konotasi
mengacu pada makna kias atau makna bukan sebenarnya. Contohnya, kata
"kurus" pada contoh di atas bermakna konotatif netral, artinya tidak
memiliki nilai rasa yang mengenakkan, tetapi jika yang digunakan adalah kata
"ramping" dan bersinonim dengan kata kurus maka akan memiliki
konotatif positif, nilai yang mengenakkan. Orang akan senang bila dikatakan
"ramping".
3.
Abstrak
Kata
abstrak adalah kata yang mempunyai referen berupa konsep, kata abstrak sukar
digambarkan karena referensinya tidak dapat diserap dengan panca indra manusia.
Kata-kata abstrak merujuk kepada kualitas (panas, dingin, baik, buruk),
pertalian (kuantitas, jumlah, tingkatan), dan pemikiran (kecurigaan, penetapan,
kepercayaan).
4.
Konkrit
Kata
konkrit adalah kata yang menunjuk pada sesuatu yang dapat dilihat atau dirasakan
oleh satu atau lebih dari pancaindra. Kata-kata konkrit menunjuk kepada barang
yang aktual dan spesifik dalam pengalaman. Kata konkrit digunakan untuk
menyajikan gambaran yang hidup dalam pikiran pembaca melebihi kata-kata yang
lain.
5.
Umum
Kata
umum dibedakan dari kata khusus berdasarkan ruang ligkupnya. Makin luas ruang
lingkup suatu kata, maka makin umum sifatnya. Makin umum suatu kata, maka terbuka
kemungkinan salah paham dalam pemaknaan. Contoh kata berjalan perlahan-lahan lebih umum dibanding dengan tertatih-tatih.
6.
Khusus
Makin
sempit ruang lingkupnya, makin khusus sifatnya sehingga makin sedikit
kemungkinan terjadinya salah paham dalam pemaknaan, dan makin mendekatkan
penulis pada pilihan kata secara tepat.
7.
Ilmiah
Kata
ilmiah atau kata kajian adalah kata yang biasa dipakai oleh kaum terpelajar,
terutama dalam tulisan-tulisan ilmiah.
8.
Populer
Kata
populer adalah kata-kata yang umum dipakai oleh semua lapisan masyarakat, baik
oleh kaum terpelajar atau oleh orang kebanyakan. Di bawah ini terdapat beberapa
contoh kata ilmiah dan kata populer :
ILMIAH POPULER
Batuan
batu
populasi
penduduk
makro
besar
abses
bisul
produk,
prestasi, keluaran hasil
metode cara
bermakna,
signifikan berarti
9.
Jargon
Jargon
adalah kata-kata teknis atau rahasia dalam suatu bidang ilmu tertentu, dalam
bidang seni, perdagangan, kumpulan rahasia, atau kelompok-kelompok khusus
lainnya. Kata-kata ini merupakan kata sandi/kode rahasia untuk kalangan
tertentu (dokter, militer, perkumpulan rahasia, ilmuwan, dan sebagainya):
populasi, volume, abses, H₂O, dan sebagainya.
10.
Kata Slang
Kata
slang adalah kata-kata non standard yang informal, yang disusun secara khas,
bertenaga dan jenaka yang dipakai dalam percakapan, kata slang juga merupakan
kata-kata yang tinggi atau murni. Berikut ini contoh kata slang :
Jebule Dodi kuwi isih gaptek babagan komputer
‘Ternyata Dodi masih gaptek tentang komputer’
Contoh lain dari
kata slang : asoy, mana tahan, belum tahu, dia, dan sebagainya (bersifat
sementara)
Agar maksud dan tujuan seseorang yang ingin menyampaikan
ide maupun gagasannya dapat tercapai, selain berkenaan dengan ketepatan,
pemilihan kata atau diksi harus didasarkan pada kesesuaian, kesesuaian pilihan kata
dapat dilihat dari kesempatan, seperti:
§ formal (ceramah ilmiah, karya ilmiah) dan nonformal (percakapan
santai):
§ situasi masyarakat: masyarakat umum, petani,
ilmuwan, dan mahasiswa.
§ nilai sosial: seperti penggunan kata istri-bini,
wafat-mati.
§ kata baku dan nonbaku, seperti: semakin-semangkin, tidak-enggak,
mengapa-kenapa.
Di bawah ini
terdapat beberapa contoh kata baku dan tidak baku :
KATA BAKU TIDAK BAKU
aktif
aktip
analisa
analisis
cabai
cabe,
cabay
detail detil
disahkan
disyahkan
ekstrem ekstrim
esai esei
frekuensi frekwensi
foto
photo
hafal
hapal
hakikat
hakekat
hierarki hirarki
hipotesis hipotesa
istri isteri
izin ijin
kaidah kaedah
kualitas
kwalitas
metode metoda
ramadhan ramadan
risiko
resiko
sistem
sistim
standardisasi standarisasi
subjek subyek
teknologi
tehnologi
utang
hutang
zaman
jaman
Sumber :
http://file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_INDONESIA/196711031993032-NOVI_RESMINI/DIKSI_ATAU_PILIHAN_KATA_power_point.pdf
(di akses tgl. 10/10/2014 pkl.
15:49)
http://www.peribahasaindonesia.com/pengertian-diksi-pilihan-kata/ (di akses
tgl. 10/10/2014 pkl. 15:52)
http://pelitaku.sabda.org/menentukan_pemilihan_kata_diksi#
(di akses tgl. 10/10/2014 pkl. 16:07)
http://brainly.co.id/tugas/325390 (di
akses tgl. 11/10/2014 pkl. 07:56)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar