Sabtu, 25 Oktober 2014

KALIMAT DASAR

1.        Pengertian Kalimat
Kalimat merupakan sesuatu yang sangat penting bagi kehidupan manusia, karena dengan kalimat seorang manusia dapat menyampaikan apa yang di inginkan. Di bawah ini terdapat beberapa pendapat para ahli mengenai perngertian kalimat :

Dardjowidojo (1988) menyatakan bahwa kalimat ialah bagian terkecil dari suatu ujaran atau teks (wacana) yg mengungkapkan pikiran yg utuh secara ketatabahasaan.

Slametmuljana (1969) menjelaskan kalimat sebagai keseluruhan pemakaian kata yg berlagu,disusun menurut sistem bahasa yg bersangkutan; mungkin yg dipakai hanya satu kata, mungkin lebih.

Kridalaksana (2001) juga mengungkapkan kalimat sebagai satuan bahasa yg secara relatif berdiri sendiri, mempunyai pola intonasi final, & secara aktual maupun potensial terdiri dari klausa; klausa bebas yg menjadi bagian kognitif percakapan; satuan proposisi yg merupakan gabungan klausa atau merupakan satu klausa, yg membentuk satuan bebas; jawaban minimal, seruan, salam, & sebagainya.

Badudu (1994) mengungkapkan bahwa sebagai sebuah satuan, kalimat memiliki dimensi bentuk & dimensi isi. Kalimat harus memenuhi kesatuan bentuk sebab kesatuan bentuk itulah yg menjadikan kesatuan arti kalimat. Kalimat yg yang strukturnya benar tentu memiliki kesatuan bentuk sekaligus kesatuan arti. Wujud struktur kalimat adalah rangkaian kata-kata yg disusun berdasarkan aturan-aturan tata kalimat. Isi suatu kalimat adalah gagasan yg dibangun oleh rangkaian konsep yg terkandung dalam kata-kata. Jadi, kalimat (yang baik) selalu memiliki struktur yg jelas. Setiap unsur yg terdapat di dalamnya harus menempati posisi yg jelas. Setiap unsur yg terdapat di dalamnya harus menempati posisi yg jelas dalam hubungan satu sama lain. Kata-kata itu diurutkan menurut aturan tata kalimat.

Dardjowidjojo (1988) juga menjelaskan bahwa kalimat umumnya berwujud rentetan kata yg disusun sesuai dengan kaidah yg berlaku. Setiap kata termasuk kelas kata atau kategori kata, & mempunyai fungsi dalam kalimat. Pengurutan rentetan kata serta macam kata yg dipakai dalam kalimat menentukan pula macam kalimat yg dihasilkan.

Jadi, berdasarkan beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa kalimat merupakan satuan bahasa terkecil yang ditulis dalam wujud lisan ataupun tulisan yang memiliki arti sehingga dapat mewakili perasaan, pikiran, ide dan gagasan seseorang.

2.        Unsur-unsur Kalimat
Suatu kalimat yang baik harus mempunyai unsur-unsur kaliamat yang lengkap. Kalimat terdiri dari berbagai unsur seperti subyek, predikat, objek, pelengkap, dan keterangan. Sebuah kalimat dikatakan sempurna bila memiliki minimal dua unsur, yaitu subyek dan predikat.

a.       Subjek

Subjek adalah unsur yang melakukan suatu tindakan atau kerja dalam suatu kalimat :
Ciri-ciri subjek :
§   Berupa kata benda atau frase bendaan 
§   Disertai kata ini, itu, dan tersebut 
§   Jawaban atas pertanyaan apa dan siapa 
Penentuan subyek dapat dilakukan dengan mencari jawaban atas pertanyaan apa atau siapa yang dinyatakan dalam suatu kalimat. Untuk subyek kalimat yang berupa manusia, biasanya digunakan kata tanya siapa.
§   Didahului kata bahwa 
Kata bahwa merupakan penanda bahwa unsur yang menyertainya adalah anak kalimat pengisi fungsi subyek.
§   Mempunyai keterangan pewatas/atribut yang 
§   Tidak didahului preposisi 
Subyek tidak didahului preposisi, seperti dari, dalam, di, ke, kepada, pada.
§   Berupa kata benda atau frase kata benda.
Contoh :
§   Santi anak yang pandai. 
§   Buku itu di beli oleh Dodi.

b.      Predikat

Predikat merupakan unsur inti pada kalimat yang berfungsi menjelaskan subyek. Ciri-ciri predikat :
§   Jawaban atas pertanyaan mengapa atau bagaimana
Dilihat dari segi makna, bagian kalimat yang memberikan informasi atas pertanyaan
mengapa atau bagaimana adalah predikat kalimat.
§   Terdapat kata adalah atau ialah
Predikat kalimat dapat berupa kata adalah atau ialah.
§   Dapat diingkarkan
Predikat dalam bahasa Indonesia mempunyai bentuk pengingkaran yang diwujudkan oleh kata tidak.
§   Dapat disertai kata-kata aspek atau modalitas
Predikat kalimat yang berupa kata kerja atau kata sifat dapat disertai kata-kata aspek
seperti telah, sudah, sedang, belum, dan akan.
§   Unsur pengisi predikat
§Predikat suatu kalimat dapat berupa :
1. Kata, misalnya kata kerja, kata sifat, atau kata benda.
2. Frase, misalnya frase kata kerja, frase kata sifat, frase kata benda, frase numeralia (bilangan).
Contoh :
§   Mahasiswa itu tidak belajar
§   Aku bukan boneka yang mudah dipermainkan. (kata benda yang diperluas dengan pewatas yang)
§   Dewi ingin menyelesaikan studinya tepat waktu. (disertai kata modalitas ingin)

c.       Objek

Objek merupakan keterangan predikat yang memiliki hubungan erat dengan predikat. Ciri-ciri objek :
§   Langsung di belakang predikat
Objek hanya memiliki tempat di belakang predikat, tidak pernah mendahului predikat.
§   Dapat menjadi subyek kalimat pasif
Objek yang hanya terdapat dalam kalimat aktif dapat menjadi subyek dalam kalimat pasif.
§   Tidak didahului preposisi
§   Kategori katanya kata benda/ frase kata benda
§   Dapat dinganti dengan –nya
§   Didahului kata bahwa
§  Anak kalimat pengganti kata benda ditandai oleh kata bahwa dan anak kalimat ini dapat menjadi unsur objek dalam kalimat transitif.
§   Kebanyakan kata kerja berawalan ber- atau ter- tidak memerlukan objek (intransitif)
§   Kebanyakan kata kerja berawalan me- memerlukan objek (transitif)
Contoh :
§   Anton memelihara ternak sapi sejak tahun 2000.
§   Ibu sibuk mencuci pakaian.

d.      Keterangan
 §  Hubungannya dengan predikat renggang.
    §  Posisinya dapat di awal, tengah, ataupun akhir kalimat.
    §  Terdiri dari beberapa jenis :

1.      Keterangan Tempat
Grup band Coldplay akan konser di Singapore.
2.      Keterangan Alat
Malam itu, Pak Raden memukul hesti dengan panci.
3.      Keterangan Waktu
Konser Westlife akan di mulai pukul 7 malam.
4.      Keterangan Tujuan
Kita harus rajin berolahraga agar sehat.
5.      Keterangan Cara
Mereka memperhatikan koreo dengan seksama.
6.      Keterangan Penyerta
Aku pergi ke Selandia Baru bersama rara.
7.      Keterangan Similatif
Hendra memberikan arahan kepada pemain sebagai pelatih.
8.      Keterangan Sebab
Dia sangat sukses sekarang karena giat bekerja.

e.       Pelengkap
Pelengkap dan objek memiliki kesamaan. Kesamaan itu ialah kedua unsur kalimat ini:
§  Bersifat wajib ada karena melengkapi makna kata kerja predikat kalimat.
§  Menempati posisi di belakang predikat.
§  Tidak didahului preposisi.
Perbedaannya terletak pada kalimat pasif. Pelengkap tidak menjadi subyek dalam kalimat pasif. Jika terdapat objek dan pelengkap dalam kalimat aktif, objeklah yang menjadi subyek kalimat pasif, bukan pelengkap. Berikut ciri-ciri pelengkap :
§  Terletak di belakang predikat
Ciri ini sama dengan objek. Perbedaannya, objek langsung di belakang predikat,
sedangkan pelengkap masih dapat disisipi unsur lain, yaitu objek. Contohnya terdapat pada kalimat berikut.
a)      Nenek mengirimi saya baju baru
b)      Mereka membelikan ayahnya sepeda baru.
Unsur kalimat buku baru, sepeda baru di atas berfungsi sebagai pelengkap dan tidak mendahului predikat.
§  Tidak didahului preposisi
Seperti objek, pelengkap tidak didahului preposisi. Unsur kalimat yang didahului
preposisi disebut keterangan. Ciri-ciri unsur keterangan dijelaskan setelah bagian
ini.
§  Kategori katanya dapat berupa kata benda, kata kerja, atau kata sifat.
Contoh :
§  Rumahnya bernilai milyaran rupiah.
         S           P                 Pel.
§  Ayah berkata bahwa kakak akan diwisuda minggu ini
   S         P                            Pel.

Pola-Pola Kalimat :
§   S-P
Sisi belajar.
§   S-P-O
Suci makan nasi goreng.
§   S-P-Pel
Cincinnya bertahtakan berlian.
§   S-P-K
Super Junior konser di Tokyo Dome.
§   S-P-O-Pel
Belinda menamai kelincinya similikiti.
§   S-P-O-Pel-K
Setiap hari Ibu membuatkan adik bekal makanan.
§   S-P-O-K
Romeo minum susu coklat setiap hari.
§   S-P-Pel-K.
Semua member sedih ketika Kangin masuk militer.

3.        Jenis-jenis Kalimat
a.         Kalimat Tunggal
Kalimat tunggal terdiri atas satu subjek dan satu predikat. Jika dilihat dari unsur-unsurnya, kalimat-kalimat yang panjang-panjang dalam bahasa Indonesia dapat dikembalikan kepada kalimat-kalimat dasar yang sederhana. 
Contoh :
§   Ayah merokok
§   Ibu menyimpan uang di laci
b.      Kalimat Majemuk
Kalimat majemuk adalah kalimat-kalimat yang mengandung 2 pola kalimat atau lebih.
§   Kalimat majemuk setara: ”Sisca anak baik dan pintar.“
”bapak minum teh atau makan nasi.“
§   Setara perlawanan: ”Dia sangat rajin tetapi adiknya malas.“
§   Kalimat majemuk bertingkat adalah kalimat yang terdiri dari perluasan kalimat tunggal sehingga membuat kalimat baru.
Contoh: ”Mereka sudah mengetahui hal itu, bahwa saya yang mengambilnya.“
Yang bergaris bawah adalah anak kalimat.

c.       Kalimat Minor dan Kalimat Mayor
Kalimat minor adalah kalimat yang terdiri atas satu fungsi gramatikal.
Contoh kalimat minor :
§   Saya akan pergi ke Jakarta. Minggu depan. Selama sebulan. Bersama suami saya.
§   (Siapa namamu?) Ani.
§   Selamat siang
§   Pak Alex!
§   Alhamdulillah!
§   Kalau Agus Menjadi Presiden
§   Bagi Ibu dan Ayah tercinta.
§   Di mana?
§   Sekali merdeka tetap merdeka!.
Kalimat Mayor adalah kalimat  yang sekurang-kurangnya memiliki fungsi Subyek  dan Predikat.
Unsur O dan K bersifat fakultatif (manasuka)
Contoh kalimat mayor :
§   Si Doel sudah tidur.
§   Mereka pergi ke Surabaya.
§   Ia mencintai Zaenab dan Sara.
§   Mereka akan menemui seorang kawannya di kampung.

d.      Kalimat Aktif dan Kalimat Pasif

Kalimat aktif  adalah kalimat yang subjeknya melakukan suatu pekerjaan/tindakan. Kalimat ini biasanya memiliki predikat berupa kata kerja yang berawalan me- dan ber-. Predikat juga dapat berupa kata kerja aus (kata kerja yang  tidak dapat dilekati oleh awalan me–saja), misalnya  pergi, tidur, mandi, dll  (kecuali makan dan minum).
Kalimat aktif  dibedakan menjadi 2, yaitu:
1.      Kalimat Aktif Transitif
Kalimat aktif transitif adalah kalimat yang dapat diikuti oleh objek penderita (O1). Predikat pada kalimat ini biasanya berawalam me- dan selalu dapatt dirubah menjadi kalimat pasif.
            Contoh :  Ema mencuci baju
                              S         P          O
2.      Kalimat Aktif Intransitif
Kalimat aktif intransitif adalah kalimat yang tidak  dapat diikuti oleh objek penderita (O1). Predikat pada kalimat ini biasanya berawaln ber-. Kalimat yang berawalan me- tidak diikuti dengan O1. Kalimat ini tidak dapat dirubah menjadi kalimat pasif.
            Contoh :  Amel menangis tersedu-sedu di kamar.
            S                  P                            K
3.      Kalimat Semi Transitif
Kalimat ini tidak dapat dirubah menjadi kal pasif karena disertai oleh pelengkap bukan objek.
            Contoh :          Dian kehilangan pensil.
                                    S                 P            Pel
                                    Soni selalu  mengenderai sepeda  motor ke kampus.
                                       S                   P                      Pel                   K
Kalimat pasif adalah kalimat yang subjeknya dikenai pekerjaan/tindakan. Kalimat ini biasanya memiliki predikat berupa kata kerja berawalan di- dan ter- dan diikuti oleh kata depan oleh.
Kalimat pasif dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:
1.      Kalimat Pasif  Biasa
Kalimat pasif ini biasanya diperoleh dari kalimat aktif transitif. Predikat pada kalimat ini berawalan di-,ter-,ke-an.
Contoh:   Piring dicuci Eni.
.                                   S        P      O2
2.      Kalimat Pasif Zero
Kalimat pasif zero adalah kalimat yang objek pelakunya(O2) melekat berdekatan dengan O2 tanpa disisipi dengan kata lain. Predikat pada kalimat ini berakhiran -kan dan akan terjadi penghilangan awalan di-. Predikatnya juga dapat berupa kata dasar berkelas kerja kecuali kata kerja aus. Kalimat pasif zero ini berhubungan dengan kalimat baku.
Contoh :  Ku pukul adik
                O2    P       S
Akan saya sampaikan pesanmu.
           O2       P               S
e.       Kalimat Langsung dan Kalimat Tidak Langsung
Kalimat langsung adalah kalimat yang menirukan ucapan atau ujaran orang lain. Kalimat hasil kutipan pembicaaraan seseorang persis seperti apa yang dikatakannya. Bagian ujaran/ucapan diberi tanda petik (“….” ) dapat berupa kalimat perintah, berita, atau kalimat tanya.
Ciri- ciri Kalimat Langsung:
   1.      Bertanda petik dalam bahasa tertulis.
   2.      Intonasi: bagian kutipan bernada lebih tinggi dari bagian lainnya.
   3.      Berkemungkinan susunan :
§   pengiring/kutipan
§   kutipan/pengiring
§   kutipan/pengiring/kutipan
   4.      Huruf pertama pada petikan langsung ditulis dengan menggunakan huruf kapital.
   5.      Bagian kutipan ada yang berupa kalimat tanya, kalimat berita, atau kalimat perintah.
   6.      Bagian pengiring dan bagian petikan langsung dipisah dengan tanda baca koma (,).
   7.     Jika di dalam petikan langsung menggunakan kata sapaan, maka sebelum kata sapaan diberi tanda baca koma (,) dan huruf pertama kata sapaan menggunakan huruf kapital.
  8.    Kalimat langsung yang berupa dialog berurutan, wajib menggunakan tanda baca titik dua (:) di depan kalimat langsung.

Contoh kalimat langsung :
§  Robi berkata, “Panas sekali cuaca hari ini”.
§  ” Kapan bukuku kamu kembalikan?“ tanya Samid.

Kalimat tidak langsung adalah kalimat yang melaporkan/memberitahukan ucapan atau ujaran orang lain. Bentuk dari kalimat tidak langsung hanya berupa kalimat berita.
            Contoh kalimat tidak langsung :
§  Dhani mengatakan supaya saya membatu dia menyelesaikan tugas.
§  Lilis berkata kepada kakaknya bahwa ia dipanggil ibu untuk makan.

Sumber :
(diakses tgl. 25/10/14, pkl 20:23)
http://www.slideshare.net/JessieLentho/unsurunsur-kalimat  (diakses tgl. 25/10/14, pkl 20:20)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar