KALIMAT DASAR
1.
Pengertian
Kalimat
Kalimat merupakan sesuatu yang sangat
penting bagi kehidupan manusia, karena dengan kalimat seorang manusia dapat menyampaikan
apa yang di inginkan. Di bawah ini terdapat beberapa pendapat para ahli
mengenai perngertian kalimat :
Dardjowidojo (1988) menyatakan bahwa
kalimat ialah bagian terkecil dari suatu ujaran atau teks (wacana) yg
mengungkapkan pikiran yg utuh secara ketatabahasaan.
Slametmuljana (1969) menjelaskan kalimat
sebagai keseluruhan pemakaian kata yg berlagu,disusun menurut sistem bahasa yg bersangkutan; mungkin yg
dipakai hanya satu kata, mungkin lebih.
Kridalaksana (2001) juga mengungkapkan kalimat sebagai satuan bahasa yg secara
relatif berdiri sendiri, mempunyai pola intonasi final, & secara aktual
maupun potensial terdiri dari klausa; klausa bebas yg menjadi bagian kognitif
percakapan; satuan proposisi yg merupakan gabungan klausa atau merupakan satu
klausa, yg membentuk satuan bebas; jawaban minimal, seruan, salam, &
sebagainya.
Badudu (1994) mengungkapkan bahwa
sebagai sebuah satuan, kalimat memiliki dimensi bentuk & dimensi isi.
Kalimat harus memenuhi kesatuan bentuk sebab kesatuan bentuk itulah yg
menjadikan kesatuan arti kalimat. Kalimat yg yang strukturnya benar tentu
memiliki kesatuan bentuk sekaligus kesatuan arti. Wujud struktur kalimat adalah
rangkaian kata-kata yg disusun berdasarkan aturan-aturan tata kalimat. Isi
suatu kalimat adalah gagasan yg dibangun oleh rangkaian konsep yg terkandung
dalam kata-kata. Jadi, kalimat (yang baik) selalu memiliki struktur yg jelas.
Setiap unsur yg terdapat di dalamnya harus menempati posisi yg jelas. Setiap
unsur yg terdapat di dalamnya harus menempati posisi yg jelas dalam hubungan
satu sama lain. Kata-kata itu diurutkan menurut aturan tata kalimat.
Dardjowidjojo (1988) juga menjelaskan
bahwa kalimat umumnya berwujud rentetan kata yg disusun sesuai dengan kaidah
yg berlaku. Setiap kata termasuk kelas kata atau kategori kata, & mempunyai
fungsi dalam kalimat. Pengurutan rentetan kata serta macam kata yg dipakai
dalam kalimat menentukan pula macam kalimat yg dihasilkan.
Jadi, berdasarkan beberapa definisi
diatas dapat disimpulkan bahwa kalimat merupakan satuan bahasa terkecil yang
ditulis dalam wujud lisan ataupun tulisan yang memiliki arti sehingga dapat
mewakili perasaan, pikiran, ide dan gagasan seseorang.
2.
Unsur-unsur
Kalimat
Suatu kalimat yang baik harus mempunyai
unsur-unsur kaliamat yang lengkap. Kalimat terdiri dari berbagai unsur seperti
subyek, predikat, objek, pelengkap, dan keterangan. Sebuah kalimat dikatakan
sempurna bila memiliki minimal dua unsur, yaitu subyek dan predikat.
a.
Subjek
Subjek adalah unsur yang melakukan suatu tindakan
atau kerja dalam suatu kalimat :
Ciri-ciri subjek :
§ Berupa kata benda atau frase bendaan
§ Disertai kata ini, itu, dan tersebut
§ Jawaban atas pertanyaan apa dan siapa
Penentuan subyek dapat dilakukan dengan mencari
jawaban atas pertanyaan apa atau siapa yang dinyatakan dalam suatu kalimat.
Untuk subyek kalimat yang berupa manusia, biasanya digunakan kata tanya siapa.
§ Didahului kata bahwa
Kata bahwa
merupakan penanda bahwa unsur yang menyertainya adalah anak kalimat pengisi
fungsi subyek.
§ Mempunyai keterangan pewatas/atribut yang
§ Tidak didahului preposisi
Subyek tidak didahului preposisi, seperti dari, dalam, di, ke, kepada, pada.
§ Berupa kata benda atau frase kata benda.
Contoh :
§ Santi anak yang pandai.
§ Buku itu di beli oleh Dodi.
b. Predikat
Predikat merupakan unsur inti pada
kalimat yang berfungsi menjelaskan subyek. Ciri-ciri predikat :
§
Jawaban atas pertanyaan
mengapa atau bagaimana
Dilihat
dari segi makna, bagian kalimat yang memberikan informasi atas pertanyaan
mengapa
atau bagaimana adalah predikat kalimat.
§
Terdapat kata
adalah atau ialah
Predikat
kalimat dapat berupa kata adalah atau ialah.
§
Dapat
diingkarkan
Predikat
dalam bahasa Indonesia mempunyai bentuk pengingkaran yang diwujudkan oleh kata
tidak.
§
Dapat disertai
kata-kata aspek atau modalitas
Predikat
kalimat yang berupa kata kerja atau kata sifat dapat disertai kata-kata aspek
seperti
telah, sudah, sedang, belum, dan akan.
§
Unsur pengisi
predikat
§Predikat
suatu kalimat dapat berupa :
1.
Kata, misalnya kata kerja, kata sifat, atau kata benda.
2.
Frase, misalnya frase kata kerja, frase kata sifat, frase kata benda, frase numeralia
(bilangan).
Contoh :
§
Mahasiswa itu
tidak belajar
§
Aku bukan boneka
yang mudah dipermainkan. (kata benda yang diperluas dengan pewatas yang)
§
Dewi ingin
menyelesaikan studinya tepat waktu. (disertai kata modalitas ingin)
c.
Objek
Objek merupakan keterangan predikat yang
memiliki hubungan erat dengan predikat. Ciri-ciri objek :
§
Langsung di
belakang predikat
Objek hanya memiliki tempat di belakang predikat, tidak pernah mendahului predikat.
Objek hanya memiliki tempat di belakang predikat, tidak pernah mendahului predikat.
§
Dapat menjadi
subyek kalimat pasif
Objek yang hanya terdapat dalam kalimat aktif dapat menjadi subyek dalam kalimat pasif.
Objek yang hanya terdapat dalam kalimat aktif dapat menjadi subyek dalam kalimat pasif.
§
Tidak didahului
preposisi
§
Kategori katanya
kata benda/ frase kata benda
§
Dapat dinganti
dengan –nya
§
Didahului kata
bahwa
§ Anak kalimat
pengganti kata benda ditandai oleh kata bahwa dan anak kalimat ini dapat menjadi unsur objek dalam kalimat transitif.
§
Kebanyakan kata
kerja berawalan ber- atau ter- tidak memerlukan objek
(intransitif)
§
Kebanyakan kata
kerja berawalan me- memerlukan objek (transitif)
Contoh :
§
Anton memelihara
ternak sapi sejak tahun 2000.
§
Ibu sibuk
mencuci pakaian.
d.
Keterangan
§ Hubungannya dengan predikat renggang.
§ Hubungannya dengan predikat renggang.
§ Posisinya dapat di awal, tengah, ataupun akhir
kalimat.
§ Terdiri dari beberapa jenis :
1.
Keterangan
Tempat
Grup
band Coldplay akan konser di
Singapore.
2.
Keterangan Alat
Malam
itu, Pak Raden memukul hesti dengan panci.
3.
Keterangan Waktu
Konser
Westlife akan di mulai pukul 7 malam.
4.
Keterangan
Tujuan
Kita
harus rajin berolahraga agar sehat.
5.
Keterangan Cara
Mereka
memperhatikan koreo dengan seksama.
6.
Keterangan
Penyerta
Aku
pergi ke Selandia Baru bersama rara.
7.
Keterangan
Similatif
Hendra
memberikan arahan kepada pemain sebagai
pelatih.
8.
Keterangan Sebab
Dia
sangat sukses sekarang karena giat
bekerja.
e.
Pelengkap
Pelengkap
dan objek memiliki kesamaan. Kesamaan itu ialah kedua unsur kalimat ini:
§ Bersifat wajib ada karena melengkapi makna kata
kerja predikat kalimat.
§ Menempati posisi di belakang predikat.
§ Tidak didahului preposisi.
Perbedaannya terletak pada kalimat
pasif. Pelengkap tidak menjadi subyek dalam kalimat pasif. Jika terdapat objek
dan pelengkap dalam kalimat aktif, objeklah yang menjadi subyek kalimat pasif,
bukan pelengkap. Berikut ciri-ciri pelengkap :
§ Terletak di belakang predikat
Ciri
ini sama dengan objek. Perbedaannya, objek langsung di belakang predikat,
sedangkan
pelengkap masih dapat disisipi unsur lain, yaitu objek. Contohnya terdapat pada
kalimat berikut.
a)
Nenek mengirimi
saya baju baru
b)
Mereka
membelikan ayahnya sepeda baru.
Unsur kalimat buku baru, sepeda baru di
atas berfungsi sebagai pelengkap dan tidak mendahului predikat.
§ Tidak didahului preposisi
Seperti
objek, pelengkap tidak didahului preposisi. Unsur kalimat yang didahului
preposisi
disebut keterangan. Ciri-ciri unsur keterangan dijelaskan setelah bagian
ini.
§ Kategori katanya dapat berupa kata benda, kata
kerja, atau kata sifat.
Contoh :
§ Rumahnya
bernilai milyaran rupiah.
S
P Pel.
§ Ayah
berkata bahwa kakak akan
diwisuda minggu ini
S P Pel.
Pola-Pola
Kalimat :
§
S-P
Sisi
belajar.
§
S-P-O
Suci
makan nasi goreng.
§
S-P-Pel
Cincinnya
bertahtakan berlian.
§
S-P-K
Super
Junior konser di Tokyo Dome.
§
S-P-O-Pel
Belinda
menamai kelincinya similikiti.
§
S-P-O-Pel-K
Setiap
hari Ibu membuatkan adik bekal makanan.
§
S-P-O-K
Romeo
minum susu coklat setiap hari.
§
S-P-Pel-K.
Semua
member sedih ketika Kangin masuk militer.
3.
Jenis-jenis
Kalimat
a.
Kalimat Tunggal
Kalimat tunggal terdiri atas satu subjek
dan satu predikat. Jika dilihat dari unsur-unsurnya, kalimat-kalimat yang
panjang-panjang dalam bahasa Indonesia dapat dikembalikan kepada
kalimat-kalimat dasar yang sederhana.
Contoh :
§
Ayah merokok
§
Ibu menyimpan uang
di laci
b.
Kalimat Majemuk
Kalimat
majemuk adalah kalimat-kalimat yang mengandung 2 pola kalimat atau lebih.
§
Kalimat majemuk
setara: ”Sisca anak baik dan pintar.“
”bapak
minum teh atau makan nasi.“
§
Setara
perlawanan: ”Dia sangat rajin tetapi adiknya malas.“
§
Kalimat majemuk
bertingkat adalah kalimat yang terdiri dari perluasan kalimat tunggal sehingga
membuat kalimat baru.
Contoh:
”Mereka sudah mengetahui hal itu, bahwa saya yang mengambilnya.“
Yang
bergaris bawah adalah anak kalimat.
c.
Kalimat Minor
dan Kalimat Mayor
Kalimat minor adalah
kalimat yang terdiri atas satu fungsi gramatikal.
Contoh kalimat minor :
§
Saya akan pergi
ke Jakarta. Minggu depan. Selama sebulan.
Bersama suami saya.
§
(Siapa namamu?) Ani.
§
Selamat siang
§
Pak Alex!
§
Alhamdulillah!
§
Kalau Agus
Menjadi Presiden
§
Bagi Ibu dan
Ayah tercinta.
§
Di mana?
§
Sekali merdeka
tetap merdeka!.
Kalimat Mayor adalah kalimat yang
sekurang-kurangnya memiliki fungsi Subyek dan Predikat.
Unsur O dan K bersifat fakultatif (manasuka)
Contoh kalimat mayor :
§
Si Doel sudah
tidur.
§
Mereka pergi ke
Surabaya.
§
Ia mencintai Zaenab
dan Sara.
§
Mereka akan
menemui seorang kawannya di kampung.
d.
Kalimat Aktif
dan Kalimat Pasif
Kalimat aktif adalah kalimat yang
subjeknya melakukan suatu pekerjaan/tindakan. Kalimat ini biasanya memiliki
predikat berupa kata kerja yang berawalan me- dan ber-. Predikat juga dapat
berupa kata kerja aus (kata kerja yang tidak dapat dilekati oleh awalan
me–saja), misalnya pergi, tidur, mandi, dll (kecuali makan dan
minum).
Kalimat aktif
dibedakan menjadi 2, yaitu:
1.
Kalimat Aktif
Transitif
Kalimat aktif transitif
adalah kalimat yang dapat diikuti oleh objek penderita (O1). Predikat pada
kalimat ini biasanya berawalam me- dan selalu dapatt dirubah menjadi kalimat
pasif.
Contoh
: Ema mencuci baju
S P O
2.
Kalimat Aktif
Intransitif
Kalimat aktif
intransitif adalah kalimat yang tidak dapat diikuti oleh objek penderita
(O1). Predikat pada kalimat ini biasanya berawaln ber-. Kalimat yang berawalan
me- tidak diikuti dengan O1. Kalimat ini tidak dapat dirubah menjadi kalimat
pasif.
Contoh
: Amel menangis tersedu-sedu di
kamar.
S P K
3.
Kalimat Semi
Transitif
Kalimat ini tidak dapat
dirubah menjadi kal pasif karena disertai oleh pelengkap bukan objek.
Contoh
: Dian kehilangan pensil.
S
P Pel
Soni selalu
mengenderai sepeda motor ke kampus.
S P Pel K
Kalimat pasif adalah kalimat yang
subjeknya dikenai pekerjaan/tindakan. Kalimat ini biasanya memiliki predikat
berupa kata kerja berawalan di- dan ter- dan diikuti oleh kata depan oleh.
Kalimat pasif dapat dibedakan
menjadi 2 jenis, yaitu:
1.
Kalimat Pasif
Biasa
Kalimat pasif ini
biasanya diperoleh dari kalimat aktif transitif. Predikat pada kalimat ini
berawalan di-,ter-,ke-an.
Contoh: Piring dicuci Eni.
. S
P O2
2.
Kalimat Pasif
Zero
Kalimat pasif zero
adalah kalimat yang objek pelakunya(O2) melekat berdekatan dengan O2 tanpa
disisipi dengan kata lain. Predikat pada kalimat ini berakhiran -kan dan akan
terjadi penghilangan awalan di-. Predikatnya juga dapat berupa kata dasar
berkelas kerja kecuali kata kerja aus. Kalimat pasif zero ini berhubungan
dengan kalimat baku.
Contoh : Ku pukul adik
O2 P S
Akan saya sampaikan pesanmu.
O2 P S
e.
Kalimat Langsung
dan Kalimat Tidak Langsung
Kalimat langsung adalah kalimat yang menirukan ucapan atau
ujaran orang lain. Kalimat hasil kutipan pembicaaraan seseorang persis seperti
apa yang dikatakannya. Bagian ujaran/ucapan diberi tanda petik (“….” ) dapat
berupa kalimat perintah, berita, atau kalimat tanya.
Ciri- ciri Kalimat Langsung:
1.
Bertanda petik
dalam bahasa tertulis.
2.
Intonasi: bagian
kutipan bernada lebih tinggi dari bagian lainnya.
3.
Berkemungkinan
susunan :
§
pengiring/kutipan
§
kutipan/pengiring
§
kutipan/pengiring/kutipan
4.
Huruf
pertama pada petikan langsung ditulis dengan menggunakan huruf kapital.
5.
Bagian kutipan
ada yang berupa kalimat tanya, kalimat berita, atau kalimat perintah.
6.
Bagian pengiring
dan bagian petikan langsung dipisah dengan tanda baca koma (,).
7. Jika di dalam
petikan langsung menggunakan kata sapaan, maka sebelum kata sapaan diberi tanda baca koma (,) dan huruf pertama kata sapaan menggunakan huruf kapital.
8. Kalimat langsung
yang berupa dialog berurutan, wajib menggunakan tanda baca titik dua (:) di
depan kalimat langsung.
Contoh kalimat langsung :
§ Robi berkata, “Panas sekali cuaca hari ini”.
§ ” Kapan bukuku kamu kembalikan?“ tanya Samid.
Kalimat tidak langsung adalah
kalimat yang melaporkan/memberitahukan ucapan atau ujaran orang lain. Bentuk
dari kalimat tidak langsung hanya berupa kalimat berita.
Contoh
kalimat tidak langsung :
§ Dhani mengatakan supaya saya membatu dia
menyelesaikan tugas.
§ Lilis berkata kepada kakaknya bahwa ia dipanggil ibu
untuk makan.
Sumber :
(diakses tgl. 25/10/14, pkl 20:23)
http://jurnal.unpad.ac.id/ejournal/article/viewFile/563/631
(diakses tgl. 25/10/14, pkl 20:25)
http://id.wikibooks.org/wiki/Subjek:Bahasa_Indonesia/Materi:kalimat (diakses tgl. 25/10/14, pkl 20:21)
http://www.slideshare.net/JessieLentho/unsurunsur-kalimat (diakses tgl. 25/10/14, pkl 20:20)
http://ryunana.blogspot.com/2012/10/pengertian-kalimat.html (diakses tgl. 25/10/14, pkl 20:22)
http://fatih-io.biz/pengertian-kalimat-menurut-para-ahli.html (diakses tgl. 25/10/14, pkl 21:03)
http://eziekim.wordpress.com/2010/10/12/unsur-dan-pola-kalimat-dasar-bahasa-indonesia/ (diakses tgl. 25/10/14, pkl 21:05)
http://morimanjusri.wordpress.com/2013/11/02/jenis-jenis-kalimat-2/ (diakses tgl. 26/10/14, pkl 7:27)
http://freezcha.wordpress.com/2010/05/08/jenis-jenis-kalimat/ (diakses tgl. 26/10/14, pkl 7:29)
http://id.wikibooks.org/wiki/Bahasa_Indonesia/Kalimat_Langsung (diakses tgl. 26/10/14, pkl 8:23)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar